SPENSA menang overtime

06 Oktober 2010


TIM basket putra SMPN 1 Surabaya membuktikan diri sebagai salah satu tim yang dapat bermain konsisten dan tenang di Honda Development Basketball League (DBL) Junior 2010. Mereka berhasil mengalahkan SMP Santa Clara Surabaya. Pertandingan yang berjalan ketat itu dapat dilewati Spensa (julukan SMPN 1 Surabaya) dengan hasil memuaskan (5/10).

Laga antara Spensa dan Sanclar (julukan SMP Santa Clara) kemarin juga menjadi pertandingan pertama di Honda DBL Junior 2010 yang diwarnai overtime. Laga itu berlangsung dengan tensi tinggi. Baik Spensa maupun Sanclar saling melancarkan serangan yang variatif.

Spensa yang unggul dalam postur pemain berhasil mencetak poin dahulu lewat forward andalannya, Qashmal Fauzy. Ketinggalan dua poin membuat pasukan Sanclar balik menyerang dan unggul 4-2. Kreasi serangan Sanclar dibangun lewat playmaker Felix Tjandra.

Setelah itu, anak-anak Sanclar mulai menurunkan tempo permainan. Mereka menutup babak pertama dengan keunggulan 8-4. Pada babak kedua, pelatih Spensa Elanggono Eka Putra mengubah dari zone defense dengan man to man marking.

Taktik itu terbukti ampuh. Spensa mampu mengejar ketertinggalan lewat layup center Barikh Kautsar. Mereka bahkan menyamakan skor menjadi 11-11 berkat poin Qashmal. Melihat timnya tertinggal, pelatih Sanclar Gunawan Budi menginstruksi pemainnya lebih agresif.

Pada satu menit menjelang babak kedua berakhir, Spensa berhasil menambah perolehan poin dari free throw Aldy Putra. Skor berubah 12-11. Ibarat mesin diesel, permainan Spensa makin memanas. Mereka kembali menjauh dengan skor 16-13 berkat lay up Qashmal dan Barikh pada 16 detik terakhir. Namun, Sanclar tak mau menyerah. Tim itu akhirnya bisa memaksakan overtime lewat tembakan tiga angka buzzer beater Heronimius Hansen. Skor imbang 16-16.

Pada babak overtime, Spensa semakin agresif menyerang. Strategi man to man marking yang mereka pakai sukses membuat stamina pemain Sanclar habis. Spensa pun makin leluasa melesakkan angka berkat permainan luar biasa guard andalannya, Farizal Dwi. Spensa akhirnya menang 27-16.

Kemenangan dramatis itu disambut suka cita pelatih Spensa Elanggono. "Saking tegangnya, suara saya sampai habis gara-gara pertandingan tadi. Salut buat anak-anak. Mental mereka tak mudah jatuh, meski terus tertinggal. Semangat ini saya harap terus terjaga," kata Elanggono.

0 komentar: