Champion Bandung Konvoi, Dimintai Foto dan Tanda Tangan

01 Maret 2009



Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada merasakan sebuah kemenangan. Setelah lelah dengan perjalanan panjang perjuangan tentunya akan menyenangkan jika perjalanan ditutup dengan prestasi gemilang.

Seperti yang dirasakan oleh Champion Honda DBL West Java 2009, tim putra SMAN 9 Bandung dan tim putri SMAN 1 Bandung. Kemarin (23/2), kedua tim merasakan senangnya menjadi juara. Mereka diarak keliling jalanan Kota Kembang sambil memamerkan piala dan kostum Champion oleh sponsor utama acara, Honda.

Rombongan itu start dari SMAN 1 Bandung sekitar pukul 10 pagi dengan menumpang dua mobil jip beratap terbuka. Kedua mobil mereka diikuti rombongan sekitar 40 orang pengendara motor Honda.

Sepanjang perjalanan, kedua tim, saking bersemangatnya, tak pernah berhenti menyanyikan yel-yel sekolah masing-masing. Mereka juga meneriakkan kemenangan mereka kepada orang-orang yang lewat. ”Kami nggak pernah berhenti lompat-lompat saking senangnya. Supaya orang-orang pada tahu, kami juga nggak henti-hentinya teriak ke tiap orang yang ngeliatin, ’Kami menang, Pak, kami juara DBL!’” cerita Shintya Warani, pemain SMAN 1 Bandung, yang kemarin ikut serta dalam konvoi.

Setiap orang yang kebetulan berpapasan dengan rombongan itu mau tak mau pasti menoleh. Beberapa pengendara bahkan ada yang sudah mengenali wajah-wajah tim champion. Bahkan ketika lagi berhenti di lampu merah, ada seorang bapak yang mengaku fans berat DBL, menyempatkan diri untuk meminta foto mereka dari atas mobil.

”Bapak itu pertamanya cuma nanya, ada apa ini Mbak? Terus kita jawab, kalau kita ini SMAN 1 Bandung, Champion DBL! Bapak itu langsung ngeluarin kamera handphone-nya. Tapi sayang, begitu kita udah gaya, lampunya keburu hijau. Nggak jadi deh, ha ha. Tapi kita sudah berpesan ke bapaknya supaya nonton kita di Global TV,” ujar Shintya lagi.

Jadi pemenang even basket pelajar terbesar, membuat Chintya dkk merasakan enaknya jadi artis dadakan. Nggak hanya dimintai foto, beberapa pengemudi angkot bahkan meminta tanda tangan mereka. Sayang, mobil harus keburu dijalankan, kalau tidak ingin membuat jalanan macet.

Awalnya, champion putra sempat kalah heboh dari tim putri. Jumlah mereka memang lebih sedikit. Hanya lima orang pemain yang ikut konvoi. Namun, virus heboh itu menular. Anak-anak SMAN 9 terprovokasi, dan akhirnya ikut menyanyikan yel-yel sekolah mereka sepanjang perjalanan.

”Kami seneng banget. Tapi kami malah jadi speechless waktu diarak, nggak bisa teriak-teriak lepas kaya SMANSA. Mungkin karena nggak bakat jadi artis, kami lebih banyak diam, he..he. Tapi setelah diprovokasi, akhirnya kami mulai bisa menyanyikan yel-yel sekolah,” ujar Argian Rizki Taufik, kapten tim putra SMAN 9 Bandung.

Menjadi juara Honda DBL West Java 2009 memang jadi impian semua tim basket, namun kemenangan kali ini sedikit menyisakan kesedihan bagi Shintya dkk. Karena ini merupakan DBL terakhir mereka. Tahun depan, karena sudah kelas XII, mereka tidak diperbolehkan mengikuti even ini.

”Seneng tapi sedih. Tahun depan sudah nggak boleh ikut lagi. Aku sudah bilang sama panitianya supaya bolehin ikut lagi. Tapi meskipun udah nggak boleh ikut lagi, aku pasti masih ngikutin DBL terus. Pasti. Paling nggak, jadi suporter ngasih dukungan ke adik-adikku yang berlaga di DBL. Makanya DBL harus ada terus!” ujar Shintya.

Ketika Champion Bandung sudah merayakan kemenangan, hari ini (24/2) tim yang akan berlaga di Pekanbaru dijadwalkan mengikuti technical meeting. Honda DBL Riau Pos 2009 sendiri akan mulai digelar pada 27 Februari mendatang .

0 komentar: