
KEINGINAN tim basket putra SMP Angelus Custos 1 Surabaya mempertahankan gelar juara di Honda DBL Junior 2010 menemui jalan terjal. Kemarin (4/10) AC1 (julukan SMP Angelus Custos 1) harus bersusah payah untuk mengatasi perlawanan Spentura (julukan SMPN 7 Surabaya) dengan skor 30-14.
Pertandingan seharusnya berjalan dengan mudah untuk AC1. Sebab, Spentura memulai laga dengan setengah tim. Enam pemainnya tak bisa bermain setelah kostum mereka tak memenuhi persyaratan yang ditetapkan panitia. Namun, keunggulan itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh AC1.
Mereka bermain terlalu tegang. Praktis, selama babak pertama mereka jarang memberikan ancaman untuk Spentura. Aku rasi umpan dan shooting mereka juga buruk. Justru sebaliknya, Seven mampu bermain lepas dan beberapa kali merepotkan pertahanan AC1. Tapi, AC1 bisa membuka skor lebih dulu lewat center andalannya, Kevin Samsudin.
Spentura langsung membalas lewat Aldenny Lubeg Angkasa. Babak pertama pun berakhir imbang 4-4. Memasuki babak kedua, permainan anak-anak AC1 lebih berani dan pede. Pola serangan cepat yang dibangun playmaker Jose Artanzo membuat Spentura bekerja ekstrakeras. Permainan AC1 semakin atraktif dan terus melahap poin demi poin.
Anak-anak AC1 memperlihatkan keunggulannya dalam hal skill, rebound, dan steal. Sekolah itu menyudahi perlawanan Spentura dengan skor 30-14. Pelatih AC1 Njoo Soen Eng mengatakan bahwa anak asuhnya cukup tegang saat babak pertama. ”Untung, anak-anak sadar. Mereka bermain lebih baik di babak kedua,” ujar pelatih yang akrab di sapa Yong Yong itu.
0 komentar:
Posting Komentar