Frequently Asked Questions (FAQ) Espresso DetEksi-Con 2k8

30 November 2008

1. Apa itu DetEksi-Con?

· Evolusi dari DetEksi Mading Championship, yang sudah terselenggara sejak 2002. Espresso DetEksi-Con 2k8 merupakan konvensi anak muda terbesar di Indonesia. Di dalamnya diselenggarakan segala kegiatan yang berkaitan dengan anak muda. Content acara bisa berubah sesuai perkembangan. Tidak terpaku pada mading saja.


2. Ada apa saja di Espresso DetEksi-Con 2k8?

· Kompetisi mading masih menjadi anchor utama Espresso DetEksi-Con 2k8. Ratusan karya mading SMP dan SMA akan dipamerkan. Pada Espresso DetEksi-Con 2k8 ada satu kompetisi mading baru, yaitu mading gerak. Selain mading, di konvensi ini dipamerkan pula sepatu-sepatu modifikasi hasil karya peserta League DetEksi Custom Shoes Competition. Sederetan acara lain juga siap meramaikan konvensi. Ada Espresso Pop Group Competition, Honda DetEksi Band Competition, OZ DetEksi Challenge, Red-A DetEksi Model Competition, dan Journalist Blog Competition.


· Sejumlah artis terkenal juga akan meramaikan Espresso DetEksi-Con 2k8.

3. Apa tujuan DetEksi Jawa Pos menyelenggarakan Espresso DetEksi-Con 2k8?

· Karena kelak yang membuat even ini heboh mungkin bukanlah mading. Mungkin kelak yang membuat even ini dahsyat adalah kekayaan variasi kompetisi di dalamnya, yang mempertemukan anak muda dari berbagai sekolah dan latar belakang. Dengan nama Convention, even anak muda apa saja bisa diselenggarakan. Setiap tahun bakal punya rasa dan warna yang berbeda.

4. Apa target Espresso DetEksi-Con 2k8?

· Memuaskan
peserta, penonton, dan membuat panitia sendiri bangga. Setiap even DetEksi selalu
melebihi ekspektasi. Jadi, harapannya tahun ini minimal sama seperti tahun lalu.
Meriah, aman, dan lancar. 

5.Berapa jumlah panitia yang dilibatkan?

· Total kru DetEksi Jawa Pos sekitar 70 orang. Terdiri atas supervisor, koordinator, surveyor, editor, penulis, grafis, data entry, IT dan Litbang, Video Production team serta yang lain-lain. Ketika ada even, tim DetEksi dipecah menjadi dua. Ada yang mengerjakan halaman, ada yang mengerjakan even.

6. Berapa lama persiapan Espresso DetEksi-Con 2k8?

· Rencana sudah dibuat sejak awal tahun 2008. Tapi persiapan intensif baru dimulai awal September 2008, setelah berakhirnya Honda DetEksi Basketball League 2008.

7. Siapa saja sponsor Espresso DetEksi-Con 2k8?

· Espresso DetEksi-Con 2k8 bersifat non-profit. DetEksi Jawa Pos juga tidak menerima sponsorship dari perusahaan rokok, minuman keras, dan minuman berenergi.

· Tapi, karena even DetEksi semakin lama skalanya semakin besar, dengan biaya yang terus bertambah, maka harus ada sponsor yang membantu mendukung acara.

· Tahun ini, Espresso, menjadi sponsor utama, didukung Honda, Red-A, IM3, Australian Education Centre, League, dan D-Net.

8. Berapa biaya penyelenggaraan Espresso DetEksi-Con 2k8?

· Angka pastinya rahasia, tapi lebih dari Rp 1 milyar.

Suasana Panas Di Deteksi Convention 2k8

Jika tidak heboh, bukan Espresso DetEksi Con 2k8 tentunya. Konvensi yang diklaim sebagai konvensi terbesar se Indonesia ini mulai memanas. Para grandfinalis untuk final OZ DetEksi Challenge juga telah terpilih. Setelah melakukan duel yang seru kemarin,akhirnya tiba saatnya untuk mengetahui siapa pemenang baru OZ DetEksi Challenge setelah pemenang tahun lalu yaitu SMA St. Louis gugur di babak awal. Keempat tim yang akan memperebutkan hadiah tinggal 2 minggu di Melbourne adalah SMA 16 Surabaya,SMA 1 Gresik, SMA Petra II dan SMA Frateran.
Pada babak 8 besar, persaingan ketat terjadi antara SMA 1 Gresik, SMA 16 Surabaya, SMA Petra 1 dan SMA Khadijah. Pada babak quick question, keempat tim tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan dengan baik, sehingga pada akhir pertandingan diadakan quick question lagi, dan SMA Khadijah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 25 detik. Selain itu juga ada tebak logo, dan menjadi yang tercepat adalah SMA 1 Gresik. Sedangkan ketika pertanyaan dilontarkan, SMA 16 cukup menonjol. Dan pertandingan berakhir dengan skor teringgi yaitu 115 untuk SMA 16 Surabaya. Selain keempat tim, keempat tim lain yang juga bertanding adalah SMA Petra II, SMA Gloria, SMA Frateran dan SMA 5 Surabaya. Dan pada akhir pertandingan, SMA Petra II tampil dengan skor tertinggi. Berdasarkan urutan point, akhirnya terpilih 4 grup yang akan maju ke final.
Selain itu, dari Honda DetEksi Band Competition telah terpilih band yang akan tampil pada final yang akan langsung dijuri oleh Gilang Ramadhan dan dibintang tamui oleh Drive. Salah satu dari ke 5 finalis tersebut adalah Ngapoenten. Mereka berhasil menggebrak mainstage dengan lagu-lagu mereka yang benar-benar dahsyat. Mereka juga menjadi pengiring para model. Padahal, menurut polling sms, Davinci manjadi band terfavorit, tetapi ternyata mereka tidak lolos ke dalam 5 besar band yang akan bertanding di final Honda DetEksi Band Competition.

Red-A DetEksi Model Competition juga menyisakan cerita seru. Pada malam kampanye, mereka menunjukan berbagai macam bakat mereka. Asri Nofaliya, salah satu finalis yang hobi golf, juga menunjukkan keahliannya. Ia mengajarkan presenter cara memegang stik golf dengan benar. Para supporter juga tak kalah seru. Pendukung Wening tak henti-hentinya meneriaki nama Wening dan mengangkat foto Wening. Pendukung Winda kompak dengan bando yang memajang gambar wajah Winda. “Ini ide mama Winda”, jelas Puspanita, salah satu pendukung Winda.

Smalfalah Journalist Team


Lautan Manusia Di Akhir Pekan - DetCon 2k8

Espresso DetEksi-con 2k8 sudah memasuki hari keduanya. Pada hari ini pengunjung semakin ramai berdatangan ingin melihat kehebohan evennya anak muda terbesar se Indonesia. 

Dalam hari keduanya kali ini dimeriahkan oleh Honda DetEksi band competition dan penampilan beberapa tim pop group. Hari ini adalah hari pengumpulan Mading On The Spot(MOS) dan League DetEksi Custom Shoes. Pada jam yang sudah ditentukan panitia, paddock pembuatan madding dan custom shoes sudah harus dikosongkan. Meskipun hari ini bukan hari wajib liputnya para peserta Journalist Blog Competition. Mereka semua datang agar tidak ketinggalan berita.

Sekitar jam 15.00 WIB di adakan konverensi pers bagi peserta Journalist Blog Competition yang datang. Narasumber lagi-lagi Mr. John Mohn yang sekarang membawa koran sekolah dari Amerika untuk dibagi-bagikan kepada para peserta Journalist. Dia menjelaskan bahwa di Amerika tidak ada madding melainkan koran. Koran-koran itu di buat oleh pelajar SMA dan Universitas para peserta Journalist aktif mengikuti tanya jawab, untuk hari ini, kak Aziz menjadi pen-translate para journalist yang belum seberapa lancar dalam berbahasa inggris.

“ Koran DetEksi lebih bagus dibandingkan koran sekolah yang ada di amerika” Ujarnya sambil manggut-manggut menatap para peserta journalist yang ada di mini stage. 

Orang bule yang mempunyai kaki relatif besar ini juga menceritakan tentang kebebasan pers yang ada di Amerika yang awal mulanya berasal dari koran-koran sekolah.

Sekolah-sekolah yang ada di Amerika menerbitkan koran dengan tujuan untuk mendapatkan uang. Mereka bekerja dengan mencari iklan di perusahaan-perusahaan yang bersedia mengiklankan produknya, yang iklan itu harganya Rp 500.000 / iklan. Tetapi, ada juga sebagian sekolah yang tidak menerbitkan korannya untuk dapat uang, hanya semata-mata ingin mempublikasikan sekolahnya agar diketahui umum. 

Beberapa sekolah, koran itu diperoleh tanpa membeli, tetapi ada pula yang bisa diperoleh dengan gratis. Koran sekolah terbit setiap 2 minggu atau 1 bulan sekali. Setiap koran sekolah sudah memiliki website yang bisa dikunjungi. Koran sekolah yang ada di Amerika mempunyai maskot yang dinamakan J-Hock. koran-koran sekolah yang diterbitkan itu juga sebagai ajang untuk mencari teman, mereka bisa menerbitkan koran itu dengan baik dan maju karena mereka mempunyai guru journalist, begitu jelas John Mohn.

Peserta dari sekolah-sekolah yang mengikuti even ini mempunyai suporter-suporter dari sekolah mereka. Seperti halnya SMK Satya Widya yang membawa suporter dari teman-teman OSIS. Mereka mengusung pakaian Tradisional dari Ponorogo alias Reog dengan membawa alat musik gong. Jawa timur banget ya!! mereka menganggap reog sama dengan fairy tale karena sama-sama makhluk halus.

Pokoknya kali ini DetEksi heboh banget !!!

-Journalist SMPN 37 Surabaya-

Seputar DeteksiCon 2k8 - Konvensi 10.000 tiket masuk !


Hari ke delapan Espresso DetEksi-con 2k8 semakin meriah. Para supporter maupun pengunjung semakin membludak. Hari ini tidak seperti yang di sangka-sangka sebelumnya. Tak ada artis namun sangat meriah. Kemarin detEksi kedatangan bintang tamu Drive, namun tak semeriah seperti sekarang ini.


Final Espresso DetEksi Pop Group Competition jatuh pada heri ini. Ke lima tim finalis Espresso DetEksi Pop Group Competition akan tampil di main stage (panggung utama). Sebelum penampilan ke lima finalis terlebih dahulu dibuka oleh cheerleaders dari SMPN 1, Sidoarjo sekitar pukul 16.00 WIB, di depan main stage.

Setelah penampilan mereka, kelima tim finalis Espresso DetEksi Pop Group Competition mulai menunjukkan performancenya. Penampilan pertama oleh SMP Santo Yosef, Surabaya yang membawakan dua lagu sekaligus. Disusul oleh SMP Santa Clara, Surabaya. SMP Muhammadiyah 5 dalam urutan tampil selanjutnya yang menyanyikan spesialis lagu daerah. Setelah penampilan mereka SMP Santa Agnes tampil dengan sambutan tepuk tangan dari para supporter. Setelah itu jawara Pop Group Internasional pun tampil memukau para pengunjung. Tepuk tangan penonton menyemarakkan suasana. Mereka adalah tim Pop group SMPN 6, Surabaya. Mereka tampil pertama dengan membawakan lagu Naik Delman.

Acara pun selesai, para peserta jurnalis yang tadinya memadati depan main stage berhamburan meninggalkan tempat nyaman mereka untuk meliput berita atau mendapatkan fofo terbaik. Acara di main stage diisi oleh penampilan pemenang Honda DetEksi Band Competition “D’North” yang berkolaborasi dengan penggebuk drum terkenal mas Gilang Ramadhan.

Pemenang Final Espresso DetEksi Pop Group Competition pun diumumkan. Salah satu juri acara ini adalah seorang dari Purwacaraka. Para peserta jurnalis mulai mendekati main stage agar tidak ketinggalan berita, baik itu fotografer maupun penulis. Dan sang pemenag pun diumumkan, mereka adalah tim pop group dari SMPN 6, Surabaya. Tim yang sudah mengikuti kompetisi sampai tingkat internasional itu akhirnya keluar sebagai juara pertama.

Setelah itu mereka langsung menemui para peserta jurnalis di mini stage dekat paddocknya Legue DetEksi custom shoes dan Mading On The Spot dengan guru pembimbing mereka selama ini. Beberapa pertanyaan diajukan oleh para peserta jurnalis. ” Kiat-kiatnya ya cuma giat berlatih terus-menerus meskipun nggak ada lomba” jawab bu Hartini selaku guru pembimbing mereka. Sementara para peserta jurnalis Konverensi pers, di main stage diisi oleh para finlis Honda DetEksi Pop Group Competition.

-Journalist SMPN 37 Surabaya-