
Untuk meraih prestasi maksimal, berbagai faktor nonteknis dipersiapkan peserta Honda DBL Jr 2010. Salah satunya adalah beradaptasi dengan kondisi lapangan pertandingan, DBL Arena.
Semakin nyaman dengan lapangan pertandingan, bisa jadi semakin besar pula kesempatan untuk menang. Buktinya, dua sekolah yang bertanding di Honda DBL Jr 2010 rela melakukan berbagai upaya demi terbiasa bertanding dalam lapangan indoor . Dua sekolah tersebut adalah SMP Stella Maris Surabaya dan SMPN 1 Wonoayu, Sidoarjo.
"Materi pemain kami sebagian diperkuat oleh para rookie . Mereka belum punya banyak pengalaman bermain di lapangan yang memakai cahaya lampu seperti DBL Arena. Supaya tidak shock dengan kondisi itu, saya mengajak mereka latihan malam," terang Agus Suryadi, pelatih Stelma, julukan SMP Stella Maris Surabaya.
Agus menyatakan, berlatih saat malam merupakan pengalaman baru bagi anak didiknya. Sebab, mereka biasanya latihan ketika pagi atau sore. Karena itu, beberapa kendala menghampiri tim tersebut ketika latihan malam.
Salah satunya adalah izin dari orang tua. Untuk menyiasatinya, Agus melakukan pendekatan kepada orang tua peserta. "Saya yakinkan kepada para orang tua bahwa ini demi permainan mereka. Saya menjamin, latihan berakhir maksimal pukul delapan malam" lanjutnya.
Tak jarang, untuk mendapatkan kepercayaan dari orang tua, Agus mengantarkan pulang anak didiknya setelah latihan. Dengan begitu, mereka yakin melepaskan anaknya untuk dilatih Agus. Hasilnya, tim putra Stelma kemarin (3/10) menang melawan SMP Margie Surabaya dengan skor 38-19.
Cara yang berbeda dilakukan tim basket SMPN 1 Wonoayu. Mereka memilih menyewa GOR di kawasan Krian untuk latihan. Langkah tersebut mereka tempuh setelah mengevaluasi kegagalan tim putri SMPN 1 Wonoayu pada Honda DBL Junior tahun lalu.
0 komentar:
Posting Komentar