Kaget, DBL Bisa Heboh di Pekanbaru

01 Maret 2009



Popularitas Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2009, tampaknya juga melonjak di Pekanbaru, Riau. Tahun lalu, total penonton di kota tersebut termasuk paling rendah. Tapi, melihat besarnya jumlah penonton dalam pembukaan kemarin, tanda-tandanya jumlah penonton tahun ini bisa berlipat ganda.

Kemarin, hampir 3.000 penonton berbondong-bondong datang ke Hall A Rumbai, tempat berlangsungnya pertandingan. Tahun lalu, dalam tujuh hari kompetisi, jumlah penonton tak sampai 8.000 orang. Sepertiga lebih jumlah itu sudah tercapai hanya dalam satu hari kemarin.

Sebelum dimulainya Honda DBL Riau Pos 2009 ini, memang sempat banyak pihak yang meragukan kehebohan even ini. Salah satu penyebab utama: Jauhnya Hall A Rumbai dari pusat kota. Bukan hanya itu, Hall A merupakan salah satu gedung basket terbesar di Indonesia, dengan kapasitas mencapai 10 ribu penonton. Sangat sulit untuk membuat suasana di dalamnya heboh.
“Tapi kami tetap ingin konsisten menyelenggarakan even ini di Rumbai. Sebab, hanya gedung ini yang memenuhi standar penyelenggaraan DBL di Pekanbaru. Kami tidak mungkin pindah ke lapangan outdoor,” kata Masany Audri, general manager DBL Indonesia.

Makanya, ketika pembukaan kemarin heboh, semua pihak jadi terkejut. Mulai dari DBL, Riau Pos sebagai panitia lokal, para partner pendukung, juga para wasit dan penonton sendiri.

“Semula saya ragu penonton tak akan banyak karena Rumbai ada di pinggiran kota. Tapi saya terkejut penontonnya luar biasa. Ini even terbesar yang pernah ada di Riau,” kata Yafri Yahya, wasit senior Pengprov Perbasi Riau.

Andai diselenggarakan di tengah kota, Yafri yakin penonton di Riau bisa mengalahkan kota-kota lain Honda DBL 2009. “DBL ini ajang untuk mematangkan wasit dan melahirkan bibit basket di Riau. Gairah basket di Riau kini luar biasa,” tandasnya.

“Salut untuk DBL. Coba kalau diselenggarakan di tengah kota, pasti even ini seperti gula dikerubungi semut,” timpal Saat, 58, seorang penonton umum.

Tentu saja, even ini tidak bisa langsung sukses begitu saja. Meski sudah dikenal publik Pekanbaru setelah even perdana tahun lalu, masih ada upaya-upaya sosialisasi lanjutan.
Sebelum Honda DBL Riau Pos dimulai, sudah ada kompetisi “pemanasan” di lima wilayah di Riau. Road To DBL 2009, sebutan even yang diselenggarakan Oktober 2008 hingga Januari 2009 itu, merupakan inisiatif dari PT Capella Dinamik Nusantara, main dealer Honda di Riau, dan Riau Pos.

“Saya sangat puas. Jauh lebih meriah dari tahun lalu. Mulai dari antusias peserta sampai penonton peningkatannya signifikan,” kata Johan, pimpinan Capella.

Tahun lalu, 33 tim mengikuti Honda DBL di Pekanbaru. Tahun ini, jumlah peserta melonjak jadi 44 tim. Pada hari pertama kemarin, empat pertandingan diselenggarakan. Dibuka dengan duel tim putri SMAN 11 Pekanbaru, juara bertahan, melawan SMAN 5 Pekanbaru. Tim SMAN 11 masih melaju, menang telak 28-1.

Dinda Fristy, mantan pemain SMAN 11 tahun lalu yang sekarang jadi suporter, mengaku sangat senang dengan laga pertama ini. “Pembukaan wow keren. Saya kaget adik-adik tadi sempat nervous. Tapi akhirnya menang juga. Thank’s DBL. Semoga di hari-hari berikutnya tidak kalah meriah dengan pembukaan,” ucap Dinda.Honda DBL Riau Pos ini berlangsung hingga 7 Maret mendatang.

Sambil menunggu kompetisi di Pekanbaru, pemecahan rekor penonton bisa terjadi hari ini di final Manado. Hanya dengan 1.700 penonton, maka total penonton Honda DBL Manado Post 2009 bisa menyalip Honda DBL Sumatera Ekspres 2009 di Palembang, yang berakhir 22 Februari lalu.

0 komentar: