Rebutan jajal jadi champion saat gladi bersih

10 Maret 2009



Predikat nomor satu di mana-mana selalu jadi rebutan. Kecap aja, selalu menahbiskan diri jadi yang nomor satu. Nggak ada kan, kecap yang menyebut dirinya nomor dua? He he he.

Dalam Honda DBL, logika ala predikat nomor satu itu juga berlaku. Predikat champion adalah hal yang paling diidamkan setiap tim. Termasuk, bagi tim-tim peserta Honda DBL Riau Pos 2009 yang hari ini bakal memasuki partai final.

Hari ini, SMAN 1 Pekanbaru dan SMA Cendana, Pekanbaru, bakal memperebutkan gelar champion putra. Sedangkan gelar champion putri Honda DBL Riau Pos 2009 akan diperebutkan oleh juara bertahan, SMAN 11 Pekanbaru, dan SMA Santa Maria, Pekanbaru.

Aroma pertarungan itu rupanya sudah terasa bahkan sebelum partai final digelar. Tepatnya, saat para finalis menjalani geladi bersih prosesi final, kemarin (6/3). Meskipun masih latihan, para finalis sama-sama tidak mau mengalah. Bahkan, sekalipun masih berpura-pura menjadi champion untuk geladi bersih penyerahan hadiah.

Kejadian lucu itu terjadi ketika geladi bersih penobatan champion putra. Seharusnya, tim yang berperan sebagai runner-up maju duluan ke tengah lapangan, berpura-pura menerima medali dan prize board runner-up. Setelah itu, baru tim champion yang maju untuk simulasi menerima trofi dan medali.

Sebelum geladi bersih juara, panitia bertanya kepada tim putra SMAN 1 Pekanbaru dan SMA Cendana, siapa yang mau memperagakan jadi champion, dan siapa yang mau jadi runner-up. Para pemain SMAN 1 langsung mengacungkan tangan, ingin memperagakan jadi champion.

Pemain SMA Cendana tak mau kalah. Mereka juga meminta pada panitia agar boleh memperagakan jadi champion. ”Kami kan juga mau ngerasain enaknya jadi champion walaupun cuma sebentar,” ujar Muhammad Fauzie Putra, salah seorang pemain SMA Cendana.

Keengganan kedua tim itu untuk berperan jadi runner-up ternyata punya alasan. ”Biasanya kan ngaruh sama pertandingan. Kan ibaratnya sugesti menang, gitu. Biar nanti waktu final menang beneran, ha ha,” ujar kapten tim SMAN 1, Troy Arisel, sambil bercanda.

Alhasil, panitia pun kebingungan, karena tidak ada yang mau memperagakan runner-up. Akhirnya, Elfira Ahsanti Mahda, Manager Event and Entertainment DBL Indonesia, turun tangan. ”Biar adil, kedua tim dapet jatah memperagakan jadi juara dan runner-up. Semuanya harus bergantian.” tegasnya.

Untungnya kedua tim tadi mau mengalah. Mereka sepakat untuk tampil bergantian. Akhirnya SMAN 1 maju sebagai champion duluan, dan SMA Cendana jadi runner-up. Baru setelah itu mereka tukar tempat.

Final Honda DBL Riau Pos 2009 hari ini tampaknya memang bakal jadi hari yang benar-benar heboh. Masing-masing tim sudah bersiap memboyong suporter sebanyak-banyaknya ke Hall A Sports Center Rumbai, Pekanbaru.

Kesiapan mengerahkan dukungan secara maksimal diutarakan oleh para pendukung tim putri SMA Santa Maria, Pekanbaru. “Kami bakal ngerahin siswa satu sekolah. Kami tetap mau dandan Laskar Pelangi (memakai pakaian tie dye, Red). Tapi bakal kami tambahin sama topeng buatan siswa sendiri. Tangan kami juga dicat supaya tambah colorfull,” ujar William Handoko, koordinator suporter SMA Santa Maria, Pekanbaru.

Seperti apa serunya babak final Honda DBL Riau Pos 2009? Datang saja sendiri ke Hall A Sports Center Rumbai, Pekanbaru, mulai pukul 14.00. Buat tim-tim yang hari ini bertanding, semangat ya!

0 komentar: