Menang Overtime, Menuju Juara

31 Desember 2010


Ketangguhan mental luar biasa ditunjukkan tim putra Development Basketball League (DBL) Indonesia Selection 2010 di hari kedua Malaysia International High School Basketball Tournament kemarin (30/12). Sempat tertinggal 15 poin, Leonardho Ozzie dkk tidak pernah menyerah. Mereka akhirnya membalik keadaan, menang dramatis lewat babak overtime, 66- 61, atas Woodgrove Singapura.

Sebelum laga di Port Dickson Indoor Basketball Court kemarin, peserta dan penyelenggara sudah merasa bahwa duel putra DBL Selection versus Woodgrove merupakan ”final” di turnamen yang memakai sistem round robin tersebut.

Dua tim sama-sama menang telak pada hari pertama. Tim putra DBL Selection mengalahkan Malay College 94-46, sedangkan tim Woodgrove Singapura menang atas tim kuat Malaysia, Yuk Chai, 101-45.

Jadi, siapa pun yang menang di hari kedua, sangat mungkin tim itulah yang akan menjadi jawara di turnamen yang diselenggarakan oleh National Basketball League (NBL) Malaysia tersebut.

Hebohnya lagi, sebelum laga, dua pihak sudah merasa bahwa kekuatan bakal imbang. Tim DBL Selection memiliki barisan komplet dan atletis, namun baru bermain bersama belum sampai seminggu.

Di sisi lain, Woodgrove diperkuat pemain-pemain dengan usia rata-rata lebih tua setahun (Woodgrove 18 tahun, DBL 17) dan dibantu oleh pemain-pemain bintang dari SMA lain di Singapura. Untuk tinggi dan besar badan, Singapura juga sedikit unggul.

Di awal pertandingan, situasi membuat ”gelap” tim putra Indonesia. Anak-anak Singapura melejit jauh lebih dulu, 17-2, di kuarter pertama. Tetapi, bukan drop, tim putra DBL Selection menunjukkan ketabahan luar biasa.

Perlahan tapi pasti, DBL mengejar. Jan Misael Panagan, guard asal SMAN 9 Bandung, menjadi jenderal sukses. Dia mencetak 17 poin, delapan rebound, dan lima assist. Center asal SMKN 1 Samarinda, Gunawan, menambah kan 12 poin dan 15 rebound. Bagus Dimas Putra asal SMAN 2 Jember menyuntikkan energi ekstra dengan sumbangan sembilan poin dan sembilan rebound.

Pada kuarter ketiga, DBL Selection memimpin satu angka. Tetapi, Singapura kembali melejit dan mengakhiri kuarter itu dengan keunggulan empat angka.

Di kuarter penutup, laga makin ketat. Dengan hanya dua detik tersisa, skor imbang 53-53. Bola di tangan Singapura, tetapi gagal mencetak poin.

Baru di babak overtime, anakanak Indonesia mengambil alih pertandingan. Meski laga terus ketat, mereka meraih beberapa free throw penting yang mengaman kan skor akhir 66-61.

”Saya sampai tidak bisa bicara. Ini pertandingan paling keren sepanjang hidup saya. Melihat anak-anak main, saya lupa akan beban hidup. Tangan keluar keringat dingin dan bergetar,” kata William Handoko, asisten pelatih tim putra DBL Selection asal SMA Harapan Bangsa Tangerang. ”Kuncinya, anak-anak memang rajin rebound. Ketika beberapa pemain tampil di bawah form, para pengganti mampu memberikan permainan terbaik,” lanjutnya.

Commissioner DBL Azrul Ananda pun sempat degdegan luar biasa. Pada detik-detik akhir kuarter keempat, dia keluar stadion karena tidak sanggup melihat pertandingan. ”Anak-anak lebih dari luar biasa. Kita bisa menunjukkan, mental anak Indonesia luar biasa. Tertinggal begitu jauh, tapi masih mampu sabar mengejar. Ini bukti, kalau tim dibentuk lewat kompetisi, hasilnya istimewa,” ucapnya.

Anak-anak DBL Selection pun merasakan pentingnya kemenangan tersebut. ”Ini layaknya hi dup mati. Pertarungan paling mendebarkan dan paling bersejarah dalam hidup saya. Semoga pada pertandingan terakhir, kami tetap bisa menang. Kami tidak boleh meremehkan siapa pun,” kata Rizky Novan Sinarta, asal SMAN 7 Denpasar.

Sementara itu, pelatih Singapura meng ucapkan selamat kepada tim DBL Selection. ”Tim (Indonesia) mampu bangkit. Kami sebetulnya bisa memenangkan game ini. Tetapi, ternyata anak-anak kami kalah mental. Kami menyesal kehilangan game ini, tapi saya tetap bangga pada perjuangan anak-anak kami,” ujar Steven Ang, head coach Woodgrove.

Hari ini turnamen di Port Dickson itu berakhir. Tim putra maupun putri DBL Selection akan menghadapi Yuk Chai Malaysia. Kalau menang dua-duanya, DBL Selection menyapu semua gelar, membawa pulang dua trofi juara ke Indonesia.

Tundukkan Seri Puteri Cyberjaya Malaysia 78-41


Bila tim putra sport jantung, tim putri DBL Selection 2010 terus melenggang di Malaysia International High School Basketball Tournament. Bila pada hari pertama mengalahkan Woodgrove Singapura 85-23, kemarin (30/12) Sarah Dephiola dkk menundukkan Seri Puteri Cyberjaya Malaysia, 78-41.

Laga sempat ketat di awal. Seri Puteri yang diperkuat seleksi pemain nasional Malaysia Doris Kimberly, sempat membuat serangkan DBL Selection macet di kuarter pertama. Kuarter itu berakhir dengan skor rendah, 13-6, untuk DBL Selection.

Baru kemudian tim putri DBL menemukan ”jalan”. Zalrina Hariana Aziz, asal SMAN 9 Bandung, menjalankan tugas dengan baik mematikan segala gerakan Kimber ly. Poin demi poin pun lebih mu dah didapat, dan akhirnya me raih kemenangan telak.

Yuni Anggraeni dari SMA Tri Tunggal Semarang kembali menjadi mesin poin utama. Di laga pertama mencetak 31 poin dan 18 rebound, kemarin dia menyumbang 28 poin dan 19 rebound. ”Kami memang lambat panas. Untung bisa diantisipasi. Semoga ini tidak terjadi lagi,” kata Yuni.

Coach manager DBL Selection, Andrew Lim, mengaku bersyukur timnya bisa memecah kebuntuan di awal. “Satu hal yang kami tahu bisa dipastikan: Anak-anak pasti akan fight,” tandasnya.

Di laga terakhir melawan Yuk Chai hari ini (31/12), kunci sukses tim putri DBL Selection disebut mengalahkan diri sendiri. “Target kami sekarang juara. Semoga bisa tampil baik,” ucap Sarah Dephiola.

Yuk Chai sendiri tak boleh diremehkan. Tim putri ini juara 11 ka li berturut-turut di Distrik Petaling Jaya, Selangor. Itu adalah distrik basket terkuat di seluruh Malaysia. Mereka juga punya Kee Xue Bing, pemain terbaik di kejuaraan nasional basket junior Malaysia 2010. Juga ada Chen Fon Rong, mesin poin utama Yuk Chai di turnamen ini.

Breaking News : Gunung Merapi meletus, saat ini berstatus AWAS (level 4)

26 Oktober 2010


From : PVMBG - Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi


Nomor : 25 Oktober 2010, 2048/45/BGL.V/2010


I. Pendahuluan

Gunung Merapi merupakan gunungapi tipe strato, dengan ketinggian 2980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7⁰ 32.5’ Lintang Selatan dan 110⁰ 26.5’ Bujur Timur, secara administratif terletak pada 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.
Status kegiatan G. Merapi ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010, dan ditingkatkan menjadi Siaga pada 21 Oktober 2010

II. Hasil Pemantauan

Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantuan secara instrumental dan visual.

1. Kegempaan


Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan sejak ditetapkan status Siaga, menunjukan peningkatan secara signifikan, sejak 22 hingga 24 Oktober 2010; disajikan dalam tabel dibawah ini.




Pada gambar 1, disajikan grafik jumlah gempabumi vulkanik harian sejak 1 (satu) September hingga 24 Oktober 2010, gambar 2, menyajikan energi gempabumi vulkanik kumulatif sejak 1 (satu) September hingga 24 Oktober 2010.

2. Deformasi

Pengukuran deformasi dilakukan dengan Electric Distance Measurement (EDM), dengan reflektor dipasang di sekitar puncak Gunung Merapi, hasil pengukuran menunjukan sebagai berikut.
Pada akhir September 2010, laju inflasi bagian puncak G. Merapi rata-rata 6 mm/hari, setelah itu, laju inflasi hingga 21 Oktober 2010 mencapai 10.5 cm/hari, kemudian laju inflasi meningkat sangat tajam, mencapai 42 cm/hari, berdasarkan hasil pengukuran EDM hingga 24 Oktober 2010 (gambar 3),


3. Visual

Sejak ditetapkan status Siaga, terjadi peningkatan kejadian guguran kubah lava, dominan mengarah ke Selatan (K Gendol) dan ke Barat Daya (K. Krasak). Beberapa kejadian guguran dapat terdengar di Pos Pengamatan Kaliurang dan di Pos Pengamatan Babadan. Berikut disajikan grafik kejadian guguran kubah lava dari 1 (satu) September hingga 24 Oktober 2010 (gambar 4).


III. Kesimpulan


1. Terjadi peningkatan secara signifikan jumlah dan energi gempabumi vulkanik sejak 22 Oktober 2010.

2. Pada reflektor yang berada di dekat puncak G. Merapi, terjadi peningkatan laju inflasi hampir empat kali lipat, hingga 21 Oktober 2010 laju inflasi 10.5 menjadi 42 cm/hari diukur pada 24 Oktober 2010.


3. Terjadi peningkatan jumlah guguran kubah lava, sebelum 21 Oktober 2010, tercatat kurang dari 100 kejadian guguran kubah lava, sejak 23 hingga 24 Oktober 2010, terekam masing-masing 183 dan 194 kejadian guguran kubah lava.


Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan, deformasi, dan visual, menunjukan adanya peningkatan kegiatan/aktivitas secara signifikan. Maka, terhitung sejak 25 Oktober 2010, pukul 06:00 WIB, status kegiatan Gunung Merapi dinaikkan dari Siaga ke Awas.



IV. Rekomendasi

Sehubungan dengan status Awas Gunung Merapi, direkomendasikan sebagai berikut:
1. Agar segera mengungsikan penduduk di daerah rawan bencana, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai, yang berhulu di G. Merapi; sektor Selatan-Tenggara dan Sektor Barat Barat Daya dalam jarak 10 kilometer dari puncak Merapi, meliputi, K. Boyong, K Kuning, K. Gendol dan K. Woro, K Bebeng, K. Krasak dan K. Bedog.

2. Wilayah Kabupaten Sleman; agar segera mengungsikan penduduk yang bermukim di Desa Purwobinangun (Dusun Turgo, Dusun Kemiri dan Dusun Ngepring), Desa Wonokerto (Dusun Tunggularum), Desa Girikerto (Dusun Ngandong, Dusun Tritis, dan Dusun Nganggring). Desa Hargobinangun (Dusun Kaliurang Barat, Dusun Boyong, Dusun Kaliurang Timur, dan Dusun Ngipiksari), Desa Umbulharjo (Dusun Kinahrejo, Dusun Pangukrejo, dan Dusun Gondang), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem, Dusun Petung, Dusun Jambu, dan Dusun Kopeng), Desa Glagaharjo (Dusun Kali Tengah Lor, Dusun Kali Tengah Kidul, Dusun Srunen, dan Dusun Singlar).


3. Wilayah Kabupaten Klaten; agar segera mengungsikan penduduk yang bermukim di Desa Balerante (Sumua Dusun), Desa Sidorejo (Semua Dusun), dan Desa Tegal Mulyo (Semua Dusun).


4. Wilayah Kabupaten Magelang, agar segera mengungsikan penduduk yang bermukim di Desa Kemiren (Dusun Jamburejo dan Dusun Kemiren), Desa Kaliurang (Dusun Sumberejo, Dusun Kaliurang Utara, Dusun Kaliurang Selatan, dan Dusun Dusun Cepagan).


5. Agar menghentikan semua aktivitas masyarakat di sekitar alur sungai meliputi , K. Bebeng, K. Krasak, dan K. Bedog, K. Boyong, K Kuning, K. Gendol dan K. Woro.


6. Masyarakat di sekitar G Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G Merapi.


7. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.


Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.



a.n Kepala Badan Geologi,
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi




Dr. Surono
NIP.1955 07081984 03 1 003

Ternyata ada yang lebih baik daripada sekedar bersyukur

25 Oktober 2010

Sikap ikhlas, bersyukur dan berpasrah diri memang telah menjadi sikap sebagian besar manusia bijak atas penderitaan yang dialaminya. Namun, jarang yang sempat mempertanyakan, sebenarnya adakah jalan lain yang lebih baik daripada sekadar bersyukur dan berpasrah diri ?
Padahal, jalan itu ada !

Di beberapa sudut dunia, terdapat orang-orang istimewa yang telah menemukan kesadaran, bahwa alih-alih dari sekadar ikhlas dan berpasrah diri, akan lebih baik bila mereka justru menikmati (enjoy) setiap kesulitan dan penderitaan hidup yang terjadi. Mereka tidak saja “kuat bertahan”, tapi mereka bahkan berani meninggalkan kenyamanan yang sudah ada untuk mencari, mengakrabi serta menikmati penderitaan! Sudah tak waraskah mereka ?
No way! Sama sekali tidak. Coba lihat.

Sementara rakyat banyak begitu tergiur dengan kemewahan dan kemegahan di kerajaan Kapilawastu, India, Pangeran Sidharta Gautama justru meninggalkan istana untuk masuk ke hutan dan bermeditasi di bawah kerindangan pohon Bodhi. Keresahan karena melihat penderitaan masyarakat yang bergelimang dengan kemiskinan, kelaparan serta penyakit, telah membuat Sang Pangeran berkesimpulan bahwa tidak cukup ia bersyukur atas kesenangannya sendiri, sementara banyak orang di luar sana menderita. Ia harus ikut mengalami bagaimana rasanya penderitaan dan mencari makna di balik itu semua. Untuk itulah ia rela masuk ke dalam rimba, bersemedi, mengajar, berbagi dengan banyak orang sebelum mencapai “moksha” (kesempurnaan), dan wafat dalam kebahagiaan hakiki.

Ketika tidak terhitung banyaknya orang berlomba-lomba memburu uang dan harta benda dengan berbagai cara, Michael Rockefeller, putra Gubernur New York City yang kaya raya justru pergi mengembara ke pedalaman Papua (Irian Barat). Kekayaan diri dan keluarganya, tidak hanya disyukuri dengan berleha-leha di kenyamanan kota metropolitan di Amerika. Sebaliknya, ia ingin berbuat sesuatu untuk orang banyak, teristimewa untuk mereka yang berdiam di daerah-daerah miskin dan terkebelakang. Maka ia pun pergi keluar masuk hutan pedalaman guna berpartisipasi mengenalkan budaya suku Asmat ke dunia luar. Ia bahkan sampai kehilangan nyawa di tanah Papua demi perburuannya akan sesuatu yang lebih membahagiakan daripada sekadar merasakan manisnya uang dan materi semata.

Itu hanya 2 contoh dari ratusan kejadian lain yang bernuansa sama. Bukankah ini seharusnya menimbulkan tanda tanya, mengapa mereka yang sudah begitu kaya raya justru meninggalkan kekayaannya demi menjalani kehidupan yang lebih sulit, sederhana, serta menderita?

Padahal, ada berjuta-juta orang lain yang berjuang mati-matian untuk mendapatkan sejumlah uang ?

Inilah apa yang oleh kaum sufi diklaim sebagai “Kesadaran Kosmik” yang mengacu pada falsafah dualisme. Bahwa segala sesuatu ditentukan oleh dua keadaan yang berlawanan. Untuk mengerti adanya siang, orang harus mengerti adanya malam. Untuk mengetahui sesuatu yang tinggi, orang harus mengetahui sesuatu yang rendah. Untuk mengetahui seberapa jauh kita berjalan, kita harus mengetahui di mana kita memulai titik start. Untuk mengerti yang namanya “kenikmatan”, orang harus mengerti apa itu “penderitaan”.

Sidharta Gautama dan Michael Rockefeller telah melakukannya. Mereka terlanjur kaya raya, tapi karena belum benar-benar menjiwai makna kekayaan, mereka rela mengulang perjalanan hidup dari taraf mengalami penderitaan terlebih dahulu. Mereka berdedikasi, menikmati serta menjiwai penderitaan, dan bahkan menjadi martir demi mewujudkan aspirasinya.
Bagaimana dengan kita?

Kalau sekarang kita sudah terlanjur kaya, mungkin tidak semua dari kita mampu meninggalkan kekayaan itu guna mengulang perjalanan hidup dari tingkat yang penuh derita. Tapi kalau belum, dan sedang dalam masa perjuangan mencapai kesuksesan, inilah saatnya untuk introspeksi. Sudahkah kita mau dan mampu menikmati serta menjiwai penderitaan? Seberapa besar totalitas yang kita dedikasikan untuk aspirasi kita? Siapkah kita untuk menjadi martir, demi sebuah aspirasi?

Semoga dengan cerminan seperi ini, ke depan kita tidak lagi terlalu “cengeng” memaknai perjuangan sebagai penderitaan yang teramat berat. Berpasrah diri dan rasa bersyukur adalah sikap bijaksana, tapi akan lebih sempurna kalau kita mampu menikmati serta menjiwai penderitaan. Karena tanpa merasakan penderitaan, kita pun tidak akan merasakan makna yang paling dalam dari sebuah kesuksesan dan kekayaan. Enjoy !


Rusman Hakim
Pengamat Kewirausahaan
Penulis Buku “BREAKTHROUGH - Bisnis Itu Permainan, Bukan Ilmu Pengetahuan”
(PT Elex Media Komputindo – Juni 2010)
Gacerindo “Breakthrough” Training Center
Ruko Plaza Niaga I Blok C No. 15
Sentul City – Bogor 16810
Telepon: (021)-8796.1080 Fax: (021)-8797.1357
Email: rusman@gacerindo.com, rusmanjh@yahoo.com
Web: http://www.gacerindo.com
Blog: http://rusmanhakim.blogspot.com
Mobile: +62 816 144 2792

yuk jadi pengusaha...

24 Oktober 2010


Dalam satu tahun terakhir sering saya dengar atau temui anak-anak muda yang mulai mendapatkan penghasilan tambahan atau istilahnya "side job" dengan melakukan beragam hal yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Mulai menjadi penerjemah buku, laporan tahunan perusahaan atau product manual dari beragam brand terkenal. Selain itu juga ada yang menjadi graphic designer atau "konsultan" beragam kebutuhan perusahaan seperti disain, komunikasi, atau sebagai penyelenggara acara (event organiser).

Yang lebih mengesankan lagi semua itu dikerjakan dari mal, cafe, coffee shop atau internet cafe. Bahkan rumah dan warnet pun semakin ditinggalkan sebagai tempat bekerja. Yang menjadi klien mulai dari keluarga, sahabat atau kerabat dekat.

Banyak dari anak-anak muda tersebut yang masih menyelesaikan kuliah. Tidak sedikit juga yang baru mulai bekerja di perusahaan-perusahaan konsultan asing bergengsi di Jakarta dan Surabaya.

Sangat dinamis, sangat penuh gairah dan sangat cerah masa depan dari anak-anak muda tersebut. Kombinasi antara working hard, working smart dan playing hard semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.

Kalau keadaan ini terus berlangsung bahkan terus ditingkatkan, dapat dipastikan bahwa prospek bisnis dan perekonomian Indonesia juga semakin cerah.

Fenomena ini membuktikan bahwa banyak bakat yang tidak lagi terpendam yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Fenomena ini juga membuktikan bahwa generasi yang lebih tua atau setidaknya lebih senior semakin ?terbiasa? mempercayakan pekerjaan yang cukup penting kepada generasi muda yang minim namun haus pengalaman. Yang penting adalah keberanian untuk memulai dan mencoba serta komitmen yang tinggi terhadap kualitas dan tenggat waktu.

Bagi saya dan rekan-rekan pengusaha muda, fenomena ini sangat kami syukuri. Bukan apa-apa, mereka dapat benar-benar memenuhi beragam kebutuhan usaha yang tadinya hanya dilayani oleh konsultan asing yang harganya tidak murah dan hasilnya sering kali kurang memuaskan. Walaupun masih bersifat informal, kompetisi sudah mulai tampak bahkan meningkat di antara para ?side-jobers?.

Mungkin tidak lama lagi sebagian dari mereka akan mulai mendirikan perusahaannya sendiri dan perlahan-lahan menjadi sekumpulan pengusaha muda yang kreatif, haus pengalaman dan tentunya haus akan keberhasilan. Saat itu, harga mereka tidak akan semurah yang mereka tawarkan sekarang.

Tapi tidak apa-apa. Lebih ?sreg? rasanya membayar agak lebih mahal kepada sesama pengusaha nasional yang masih muda-muda, dibandingkan perusahaan besar, apalagi perusahan asing. Mari menjadi juara di negeri sendiri. Yuk jadi pengusaha!

Creativity to Increase Total Customer Value

Booming BlackBerry (BB) benar-benar sedang melanda pengguna perangkat genggam nirkabel belakangan ini. Lihat saja salah satu pemberi jasa ini, Indosat. Dalam kurun 3 bulan terakhir Indosat mengalami peningkatan jumlah pelanggan yang pesat dan setidaknya sekitar 75.000 sudah menjadi pelanggannya. Ternyata apa yang kita kenal sebagai masa krisis bukan alasan untuk tidak sanggup menjual.

Dan menurut riset NPD Group di Amerika Serikat, sebuah lembaga riset pasar terkemuka di wireless industry, menunjukkan BlackBerry disebut mengalami peningkatan pangsa pasar sebesar 15 persen menjadi hampir 50 persen pasar di kuartal pertama 2009. Hal ini menandakan peluang yang sangat positif ditengah melesunya kondisi pasar ponsel.

Apa keunggulan BB hingga membuat pelajar SMP hingga ibu rumah tangga berburu BB? Secara produk BB merupakan mobile device yang mempunyai keunggulan utama push email, di mana email-email yang masuk langsung dikonversi ukurannya, di-scan virus serta bisa menampilkan dan meng-edit dokumen-dokumen Microsoft Office dan PDF, telepon selular, sms, faksimili internet, menjelajah internet dan kita dapat mengakses Google Talk, Yahoo Messenger, maupun Blackberry Messenger secara bersamaan, bagi pebisnis alat ini sangat mendukung aktivitas mereka. Jadi rasanya dengan menggunakan BB, kita serasa bekerja di depan PC atau Laptop, hanya saja dalam bentuk mini. Lalu fungsi chatting dengan rekan atau teman yang ada diluar negeri atau di mana pun dengan gratis dan realtime merupakan keunggulan fasilitas yang digemari anak muda kebanyakan.

Dibalik kesuksesan BlackBerry, ada tangan-tangan kreatif yang memikirkan pengembangan produk, peningkatan pelayanan dan kualitas personilnya, bahkan kreatifitas dalam membangun image Blackberry sendiri. Semua dilakukan dengan satu tujuan memberi kepuasan bagi pelanggannya. Kini BB tidak hanya sebagai sebuah piranti yang banyak fungsi, tapi juga sebagai tanda tertentu pendobrak gengsi dan menjadikannya sebagai Life Style (gaya hidup) yang bonafide, exclusive. Contohnya ketika si pengguna BB mengirimkan pesan, diakhir kalimat akan ada signature seperti ini: Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT.

Insight apa yang dapat kita ambil? Saya tetap melihat bahwa setiap orang memiliki kreatifitas untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai. Bergerak dari kreatifitas yang dimulai dari area pekerjaan kita, lalu meningkat satu level lagi di atasnya yaitu kreatifitas yang dapat di kembangkan antar lintas departemen (cross functional). Kreatifitas kita tentunya berorientasi kepada kebutuhan pelanggan, baik pelanggan internal, seperti atasan, rekan kerja, bawahan, atau pun pelanggan eksternal
kita, seperti supplier, sampai kepada end user (pelanggan terakhir).

Kombinasi sinergi kreatifitas yang di lihat secara luas inilah yang diharapkan dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan. Dan saya yakin Grup Ciputra dapat terus memberikan total customer value kepada setiap pelanggannya melalui peningkatan terhadap manfaat produk (product value), pelayanan (Service Value), personal (personnel Value) dan kesan (Image Value).

Virus Inovasi


Empat tahun yang lalu, saya sempat menulis tentang Innovation: Innovate or Die pada Edisi Ciputra News Juni 2005. Memang topik tentang inovasi tidak pernah usang. Dengan kompetisi di sekitar kita yang semakin 'intense', kita dipaksa untuk inovatif. Tetapi untuk kita menjadi sebuah perusahaan yang inovatif, tidak cukup kita hanya meng-'hire' orang-orang yang inovatif. Faktor lain yang penting adalah dengan menciptakan suasana yang mendorong orang-orang di sekitar kita menjadi inovatif.

1. Atasan yang terbuka dengan ide-ide baru bawahannya. Ini adalah faktor yang penting sekali. Atasan berani mengambil keputusan untuk 'go' atau 'no go'. Jika sudah mengatakan 'go', dia juga harus menerima konsekuensinya kalau tidak sukses, atau sebaliknya.
2. Peers' yang mendorong inovasi. Ini faktor yang penting sekali. Belum tentu orang yang inovatif dapat mendorong orang lain atau menciptakan suasana menjadi inovatif. Faktor yang lebih penting adalah misalnya dengan selalu menempatkan orang-orang yang antusias, orang-orang yang berpikiran positif, yang dapat bekerja sama sebagai tim (bukan individualis), aktif, selalu mau belajar hal-hal yang baru, yang tidak posesif terhadap apa yang dikerjakan, dan selalu terbuka dengan masukan-masukan.
3. Mempunyai rasa memiliki. Saya tidak pernah percaya seseorang bisa dituntut untuk inovatif jika dia tidak mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan
tempat dia bekerja. Jika dia berpikir bahwa dia hanya bekerja dan setiap hari hanya masuk kerja karena kewajiban, tidak adil rasanya kita menuntut dia untuk inovatif, karena 'gak nyampe gitu lho!'

Sebenarnya faktor-faktor di atas sudah kita ketahui semua, hanya saja memang kita tidak menyadarinya. Saya juga memperhatikan bahwa proyek-proyek yang inovatif di Ciputra Group sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas tadi.

Sebenarnya kata besar dari ini semua adalah ENTREPRENEURSHIP seperti yang selalu didengung-dengungkan oleh Founder kita Bapak Dr. Ir. Ciputra. Apakah kita memiliki 'entrepreneurship spirit' yang tinggi, sehingga kita secara naluri inovatif, inovatif dari cara kita bekerja, cara kita mencari peluang, cara kita memecahkan masalah, cara kita berinteraksi dengan orang lain ataupun cara kita memotivasi 'sub-ordinate' kita atau kolega kita. Selamat berinovasi dan ber-enterpreneurship...

Doa Seorang Ayah

12 Oktober 2010


Douglas Mac Arthur adalah seorang jenderal yang sangat ternama dimasa perang dunia kedua. Disamping seorang pemimpin yang sangat disegani baik oleh kawan maupun lawan, beliau adalah seorang bapak yang sangat baik dalam mendidik anaknya. Sampai sampai ditengah kesibukannya beliau masih sempat menulis puisi yang merupakan doa dan harapannya pada si anak.

Puisi tersebut dipersembahakn bagi putra tercintanya yang pada saat itu baru berusia 14 tahun. Tercermin sebuah harapan besar seorang ayah kepada anaknya. Puisi tersebut diberinya judul “Doa untuk Putraku”. Bagi yang belum pernah membacanya, berikut isi puisi tersebut:


Doa untuk Putraku

Tuhanku…

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa
mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku…

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.

Berikanlah hamba seorang putra
yang mengerti makna tawa ceria
tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat
Untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya…
Berikan dia cukup Kejenakaan
sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.

Tuhanku…

Berilah ia kerendahan hati…
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki…
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna…
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud,
hamba, ayahnya, dengan berani berkata “hidupku tidaklah sia-sia”


Puisi itu merupakan cerminan seorang ayah, sebagai seorang pemimpin keluarga, yang mengharapkan anaknya kelak mampu menjadi manusia yang ber-Tuhan sekaligus mampu menjadi manusia yang tegar, tidak cengeng, tidak manja, dan bertanggung jawab atas Kehidupannya sendiri.

Penggalan puisi yg berbunyi: “Janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.” Puisi ini menunjukkan bahwa sang jenderal sadar tidak ada jalan yang rata untuk kehidupan sukses yang berkualitas, samakah dengan cara kita saat ini dalam mendidik anak?

Seperti besi yang tertempa, semakin keras tempaan akan semakin jadi besi mustika. Bilamana anda lunak dalam mendidik anak, maka kehidupan diluar akan keras menerpa si anak. Tetapi bila anda keras berdisiplin mendidik si anak, maka kerasnya kehidupan diluar adalah tak begitu berarti bagi si anak karena dia sudah terbiasa menjalaninya.

Untuk itu, janganlah berkompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif, merusak, dan cenderung melemahkan. Senantiasa tanamkan bagaimana belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif, membangun, demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang, hidup penuh kebahagiaan bagi generasi kita!!

"Yao Ming" cetak 53 poin

10 Oktober 2010


TREN positif terus ditunjukkan tim basket putra Dapuda (julukan SMPN 22 Surabaya) di Honda Development Basketball League (DBL) Junior 2010. Dapuda berhasil memetik kemenangan kedua setelah menundukkan Seven (julukan SMPN 7 Surabaya) dengan skor 23-15 (9/10).

Berkat kemenangan itu, Dapuda akan menghadapi laga do or die melawan juara bertahan SMP Angelus Custos 1 Surabaya pada Rabu, 13 Oktober 2010. Pemenang pertandingan itu mewakili grup A putra berlaga di babak big eight. Sementara itu, laga antara Dapuda dan Seven kemarin berlangsung keras. Babak pertama baru berjalan beberapa menit, Dapuda sudah melancarkan serangan lewat kreasi Fibri Trisdiantara.

Beberapa kali drive dan assist matang yang dilepaskan Febri berhasil membuat pemain Seven kebingungan. Setelah itu, Dapuda terus menambah pundi-pundi poin. Pertandingan berjalan semakin panas. Dua tim itu saling mengejar angka. Namun, Dapuda yang bermain lebih efisien berhasil unggul di babak itu. Pola permainan yang mereka kembangkan berjalan lancar. Dapuda pun menutup babak pertama dengan keunggulan skor 15-7.

Memasuki babak kedua, Seven masih kesulitan melepaskan diri dari tekanan. Para pemain Seven terbawa alur permainan lawan. Dapuda pun bisa mengakhiri pertandingan dengan menang 23-15.

”Konsistensi permainan anak-anak belum terlihat. Mereka hanya bisa bermain bagus pada awal-awal pertandingan. Ini tak boleh terjadi. Lawan pada pertandingan terakhir nanti (SMP Angelus Custos 1 Surabaya, Red) punya keunggulan dalam hal kolektivitas tim,” terang pelatih Dapuda Achmad Hadi.

Sementara itu, tim basket cowok SMP Cita Hati Surabaya mengalahkan SMP Ta’Miriyah Surabaya dengan skor fantastis 107-3. Kemenangan itu berkat penampilan impresif center jagoannya, Vincent Kosasih yang mencetak double double dengan 53 poin dan 16 rebound.

Pemain yang dijuluki ”Yao Ming” Surabaya itu benar-benar menghibur para penonton. Vincent yang berumur 14 tahun dengan tinggi 201 cm itu mencetak poin dengan cara shooting, layup, hingga alley-oop. Dia pun nyaris nge-dunk sebelum dilanggar pemain SMP Ta’Miriyah Surabaya.

Stelma siap hadapi Ciputra


LANGKAH tim basket putri SMP Stella Maris Surabaya mempertahankan gelar juara akan mendapatkan tantangan serius. Jika ingin lolos dari grup A putri, tim itu harus melewati hadangan SMP Ciputra Surabaya pada laga do or die. Pertandingan pada Senin, 11 Oktober 2010, itu akan membuktikan siapa yang layak mewakili grup A lolos ke babak big eight.

Stelma (julukan SMP Stella Maris Surabaya) berhasil menang dari SMPN 13 Surabaya dengan skor telak 37-4 (9/10) . Menghadapi Dreizehn (julukan SMPN 13), tim putri Stelma turun dengan kekuatan penuh. Stelma menggempur pertahanan Dreizehn lewat sang kapten, Anita Ermawati. Setelah itu, serangan yang dilancarkan anak-anak Stelma makin mengganas. Mereka tak memberi Dreizehn kesempatan mengeksplorasi permainan. Sebaliknya, Stelma terus mencetak poin dari peran besar Anita Ermawati. Babak pertama pun menjadi milik Stelma dengan unggul jauh, 22-4.

Pada babak kedua, pelatih Stelma Agus Suryadi merotasi pemain. Tetapi, hal itu tidak mengurangi tekanan srikandi-srikandi Stelma. Para pemain cadangan tersebut justru makin tak terbendung. Saking ketatnya pressing Stelma, Dreizehn dibuat scoreless di babak tersebut. Stelma pun menang telak 37-4. Setelah kemenangan itu, pelatih Stelma Agus Suryadi tak sabar menantikan laga melawan SMP Ciputra Surabaya. ”Laga lawan Ciputra akan menjadi ujian sebenarnya. Sebab, secara materi, pemain mereka tak kalah. Sekarang saya tinggal menyiapkan mental para pemain,” ujar Agus.

Kemenangan besar juga dipetik tim putri SMP Untung Suropati Sidoarjo. Mereka berhasil mengalahkan SMP Petra 2 Surabaya dengan skor 18-4. Berkat kemanangan itu, Unsur (julukan SMP Untung Suropati) akan menantang champion Honda DBL 2007 dan 2008 SMP Gloria Surabaya dalam laga do or die grup B pada Senin, 11 Oktober 2010

Cuek omongan miring, buktikan jadi kapten


Postur para pemain basket SMP rata-rata memang masih mungil. Beberapa bahkan kurang dari 150 cm. Tapi, mereka malah menjadi andalan di timnya.

Ada seorang pemain yang kerap menarik perhatian ketika SMP Angelus Custos 1 Surabaya bertanding. Salah satu posisi starting five-nya terdapat pemain mungil dengan nomor punggung 8. Namanya Stanley Koeve. Yang membuat Stanley kerap dilirik adalah postur tubuhnya yang cenderung mungil dengan tinggi 143 cm.

Tapi, jangan salah. Stanley termasuk pemain andalan AC1 (sebutan SMP Angelus Custos 1). Dia selalu bermain ngotot. Tidak jarang Stanley harus mempertahankan bola dari pemain dengan tinggi jauh melebihi dirinya.

Kegigihannya berani "bertarung"itu membuat coach AC 1, Njoo Soen Eng memasukkannya ke tim inti di Babak Penyisihan Grup Honda DBL Junior 2010. "Ketika kali pertama dia menyatakan ingin bergabung dengan tim, saya mengatakan "Mau berusaha keras?"dan dia jawab mau. Melihat sekali dua kali permainannya, ternyata dia punya talen menjadi playmaker. Akhirnya dia bisa,"ujar Njoo Soen Eng.

Tidak jarang Stanley mendengar omongan kurang enak. Terutama tentang kapabilitasnya bergabung ke skuad inti AC1. Namun, Stanley tidak mengacuhkan suara-suara "sumbang"tersebut. Justru dirinya semakin optimistis membuktikan kemampuan dirinya bisa bergabung ke skuad basket AC1.

"Aku nggak peduli dengan kata-kata orang di luar sana. Namun, aku bisa buktiin bahwa aku bisa. Yang bikin aku sedikit nggak nyangka ketika aku terpilih menjadi starting line up di dua pertandingan terakhir. Hal itu aku jadikan kesempatan menunjukkan ke pelatih,"ujar Stanley yang juga mengidolakan Nate Robinson dari Boston Celtics ini. Robinson merupakan salah satu pemain "pendek"di NBA. Tingginya "hanya"175 cm.

Helen Dwi Rahayu juga menjadi pemain paling mungil di skuad tim putri SMPN 1 Wonoayu Sidoarjo. Dia punya tinggi 144 cm. Namun, dengan kemampuannya mengatur ritme permainan tim, dia dipilih coach Abdul Malik menjadi kapten tim.

Helen (sapaannya) memang baru mendapat kesempatan bergabung dengan skuad basket SMPN 1 Wonoayu tahun ini. "Ketika ditunjuk kapten, aku harus lebih tanggap dengan kondisi tim dan mengatur ritme teman-teman. Awalnya sedikit kaku, tapi lama-lama terbiasa. Paling tidak ada manfaat yang membuat aku bisa berpikir lebih panjang,"ucap Helen.

Keputusan memilih Helen sebagai kapten tim punya dasar kuat. "Meskipun posturnya kecil, ia bisa bersikap lebih dewasa dari rekan-rekannya. Hal itu memang ditunjang umurnya yang juga lebih dari anak-anak. Kemampuan inteligensinya juga lebih, sehingga mampu berpikir jernih di tengah tekanan. Itulah kapten," tandas Malik.

Selangkah lagi, YPPI 2 !

08 Oktober 2010


TIM basket putra SMP YPPI II Surabaya kembali meraih hasil positif di babak penyisihan grup Honda Development Basketball League (DBL) Junior 2010. Tim itu kemarin menang 25-22 atas SMP Petra 2 Surabaya. Dengan hasil tersebut, YPPI II tinggal memenangi satu pertandingan lagi untuk lolos ke playoff.

Peluang SMP YPPI II lolos ke playoff sangat besar. Pertimbangannya, lawan terakhir di babak penyisihan grup adalah SMPN 19 Surabaya, yang sudah kalah dua kali. Jika menang dalam laga itu, SMP YPPI II menjadi juara grup dan lolos ke babak big eight.

Tim basket putra SMP YPPI II kemarin bermain rapi di babak pertama. Alur bola anak-anak YPPI II datang dari playmaker Widyananta Putra Teja. Dia sangat gesit men-dribble bola dan memberikan umpan. Para pemain SMP Petra 2 tidak menyerah meski terus dibombardir. Sekolah itu mengimbangi perolehan poin lewat Hendro Lijaya Macpal. Namun, skor babak pertama masih berpihak ke YPPI II, 15-7.

Sesudah jeda turun minum, tempo permainan langsung meningkat. Adu playmaker pun terjadi pada babak kedua. Namun, SMP YPPI II bisa lebih unggul karena memiliki center tangguh seperti Calvin Chandra.

Saat tertinggal 18-23, anak-anak Petra 2 ingin menerapkan strategi press. Sayang, strategi itu kurang bisa diterapkan. Para pemain Petra 2 hanya bisa menambahkan empat poin. Sedangkan SMP YPPI II melesat dan akhirnya menang 25-22.

Sekarang SMP YPPI II sudah mengantongi dua kemenangan dan memuncaki klasemen sementara grup G. Mereka tinggal selangkah menuju big eight Honda DBL Junior 2010. Syaratnya, harus menang saat melawan SMPN 19 Surabaya pada Minggu, 10 Oktober 2010. "Jalan menjadi juara grup terbuka. Tinggal mengembangkan mental anak-anak sehingga menjadi lebih bagus lagi," ujar guru pendamping tim putra SMP YPPI II Surabaya Albertus Nanga.

Sementara itu, SMPN 1 Surabaya kemarin berhasil menang 16-13 atas SMP Santa Maria 2 Sidoarjo. Hasil itu membuat Spensa, julukan SMPN 1 Surabaya, punya peluang besar lolos dari grup D putra.

Penentuan lolos dari grup itu harus menunggu laga SMP Santa Clara Surabaya melawan SMP Petra 4 Sidoarjo. Jika menang, Petra 4 menjalani laga do or die melawan Spensa pada Selasa, 12 Oktober 2010. "Kami ditunggu satu pertandingan lagi. Laga ini bakal krusial kalau Petra 4 menang. Otomatis, kami harus mengalahkan Petra 4 agar bisa lolos playoff," ujar Elanggono Eka Putra, coach Spensa.

Terinspirasi Tokoh Komik Kaede Rukawa


Model dan basket adalah dua hal berbeda. Model identik dengan kesan feminin dan stylish. Sedangkan basket terkenal keras dan maskulin. Namun, dua hal itu bisa ditekuni Qashmal Fauzy dan Narulita Josefa. Mereka bahkan jadi pemain andalan di tim masing-masing.

DI antara 12 pemain Spensa, julukan SMPN 1 Surabaya, yang bertanding di Honda DBL Junior 2010, terselip satu wajah yang cukup familier bagi penonton. Dia adalah Qashmal Fauzy. Tampang forward andalan Spensa itu sering nongol di halaman polling dan style DetEksi Jawa Pos.

Maklum, Qashmal menjadi model DetEksi Jawa Pos sejak 2008. Meskipun menjadi model, itu tak lantas membuat Qashmal ogah-ogahan menekuni basket yang juga olahraga favoritnya. Dia berusaha keras membagi waktu dan tenaga untuk dua hobi yang terus dijalaninya tersebut.

Sebagai bukti kecintaan itu, Qashmal tetap rajin mengikuti program latihan Spensa untuk persiapan Honda DBL Junior 2010. ”Honda DBL merupakan even yang mengenalkanku dengan dunia model. Saat itu aku masuk tiga besar Beat Face Honda DBL 2008. Dari situlah jalan terjun ke dunia model mulai terbuka,” ujar Qashmal.

Memiliki kesibukan di dunia basket dan model memang merepotkan. Kadang jadwal tanding basket dan pemotretan model bertabrakan. Jika itu terjadi, dia memprioritaskan basket. Rasa cintanya terhadap basket lebih besar. Di tim Spensa, Qashmal adalah salah seorang pilar utama. Banyak poin Spensa yang tercipta dari visi bermainnya. Bahkan, pada Honda DBL Junior 2009, dia membawa Spensa ke babak final. Sayang, mereka harus kalah dari SMP Angelus Custos 1 Surabaya.

Setiap bertanding, Qashmal punya motivasi khusus. Dia ingin bisa seperti idolanya, tokoh basket dalam komik Slam Dunk, Kaede Rukawa. Untuk itu, dia memilih 11 sebagai nomor punggung jersey. ”Rukawa punya tampang keren dan skill basket jago. Aku ingin seperti dia,” ujar Qashmal.

Jagoan catwalk lain yang bertanding di Honda DBL 2010 adalah Narulita Josefa. Center tim basket putri SMP Santa Clara Surabaya itu sering menjuarai even modeling di Surabaya. Antara lain, juara I Putri Herbal Surabaya, Putri Batik Surabaya 2010, Putri Wedding Party 2010, dan masih banyak lagi.

Narulita mulai suka basket gara-gara nonton Honda DBL Junior 2009. Dengan mendalami basket, dia merasa fisiknya lebih fit. ”Di kelas model, aku diajari cara menghadapi tekanan ketika dilihat orang banyak. Trik itu bermanfaat saat menghapi pressure penonton di lapangan,” ungkap Narulita.

Punya bakat bermusik? ikutan coca cola soundburst!

oca cola Soundburst! kalian punya bakat bermusik ? Kalo kamu punya band, nyanyi, marching band, beatbox, acapella atau lainnya, buruan daftar Soundburst Music Competition! Ambil formulirnya di PRAMBORSJl. Adityawarman 71, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan



Karena akan ada 10 grup musik dengan konsep dan performance paling unik, gokil, kreatif & penuh semangat bakal tampil di Soundburst Music Tour! + dapet duit 15 juta rupiah punya satu album kompilasi di SOUNDBURST Music Competition

Isi lengkap formulirnya dan sekalian kasih CD atau Video Demo talent kamu! Grup musik yang terpilih dari masing-masing kota bakalan tampil satu panggung bareng
Andra & The Backbone, Changchutters, Naif, KOTAK dan 40 band terkenal lain nya! termasuk 1 band internationaldi SOUNDBURST Festival Jogja

Segarkan semangat bermusik kamu bersama Coca-Cola!
Soundburst, Teen Refreshing Music Experience!

Stelma tantang Ciputra

07 Oktober 2010


TIM basket putra SMP Stella Maris Surabaya membuka peluang lolos ke babak playoff Honda Development Basketball League (DBL) Junior 2010. Sekolah itu menang besar atas SMP Mutiara Bunda Sidoarjo dengan skor 26-8 (6/10). Sukses tersebut diikuti tim putrinya dengan menang 30-2 atas SMPN 12 Surabaya.

Meski menang dengan skor besar, tim putri Stelma tidak mendapatkannya dengan mudah. Sebab, Rholaz (julukan SMPN 12) memberikan perlawan pada awal-awal pertandingan. Namun, perlawanan itu hanya lima menit pada awal babak pertama. Strategi man to man marking pelatih Stelma, Agus Suryadi, membuat pemain Rholaz kehabisan energi.

Tekanan yang terus dilancarkan Stelma membuat mental pemain Rholaz drop. Tim ini tertinggal 0-17 pada babak pertama. Pada babak kedua, berbagai variasi serangan dari Stelma yang di-otaki playmaker Anita Ermawati terus menambah pundi-pundi poin timnya. Rholaz akhirnya harus mengakui keunggulan Stelma dengan skor 2-30.

Pada pertandingan berikutnya, tim basket putra Stelma yang bertanding melawan SMP Mutiara Bunda Sidoarjo mengawali pertandingan dengan buruk. Mereka beberapa kali melakukan turn over di daerah sendiri. Kesalahan itu di manfaatkan betul oleh SMP Mutiara Bunda Sidoarjo.

Namun, Stelma tak menyerah. Mereka membalas berkat tembakan dari Wahyudi Yunarto. Babak pertama berakhir dengan imbang, 8-8. Pada babak kedua, pelatih Stelma menginstruksi pemainnya memperkuat defense. Taktik itu jitu. Para pemain SMP Mutiara Bunda tidak bisa leluasa menyerang pertahanan Stelma. Stelma pun menang 26-8.

Tim putra Stelma sudah ditunggu SMP Ciputra Surabaya dalam laga do or die penentuan juara grup E putra. Pada pertandingan kemarin, Ciputz (julukan SMP Ciputra) menang 28-11 atas SMP Margie Surabaya. Stelma dan Ciputz akan bertanding pada Rabu, 13 Oktober 2010. "Stelma punya pemain yang bisa menerapkan man to man marking dengan bagus. Kami sudah menyiapkan taktik khusus untuk meredamnya. Defense dan finishing akan dibenahi. Pokoknya, kami siap meladeni Stelma," ujar Soewondo, pelatih tim putra SMP Ciputra Surabaya.

Parodi segar yel-yel SMPN 22 Surabaya


KONSEP beda dan segar kemarin ditampilkan oleh tim yel-yel SMPN 22 Surabaya dan SMP Petra 3 Surabaya. Dua sekolah itu menyuguhkan konsep yang fresh ketika tampil untuk mendukung sekolah mereka bertanding. Dua sekolah tersebut juga tampil total dengan menggunakan kostum unik dan properti khusus ketika perform di atas lapangan.

SMP Petra 3 mengusung konsep dance dengan selingan parodi. Mereka membawa beberapa properti pendukung, termasuk alat-alat musik milik sekolah, ke DBL Arena. Penggunaan alat musik merupakan hal baru bagi tim yel-yel Petra 3. Mereka tidak memakainya tampil di opening party

"Pemakaian alat musik seperti gitar itu menjadi bagian dari improvisasi. Soalnya, kami pengin selalu nampilin sesuatu yang baru. Tujuannya, orang yang ngelihat kami nggak bosan," ujar Calista Beatrice, ketua tim yel-yel SMP Petra 3 Surabaya.Parodi yang ditampilkan kemarin bertema bajak laut fun. Tim yel-yel Petra 3 memakai kostum berwarna ungu dan hitam.

Sementara itu, tim yel-yel Dapuda, julukan SMPN 22 Surabaya, tak mau tertinggal memakai aksesori unik. Talitha Aisha Tamara dkk sampai membawa setang sepeda onthel plus replika TV berbahan styrofoam.

Properti itu digunakan untuk mendukung konsep teatrikal anak-anak Dapuda. Parodi tim yel-yel Dapuda memperagakan iklan TV yang mempromosikan motor Honda. "Ibarat iklan Honda yang One Heart itu, lho. Kostum polkadot kami melambangkan keceriaan anak seusia kami," jelas Talitha.

Bangga bisa pimpin pendukung cowok


Posisi koordinator suporter, yang biasanya cowok, dipatahkan Zahra Zalika dan Larasati Citra Ayu. Dua srikandi itu tampil gagah saat memimpin teman-temannya bernyanyi mendukung tim basket sekolahnya dari tribun (6/10).

Zahra Zalika memegang peran penting dalam pertandingan SMPN 22 Surabaya melawan SMPN 13 Surabaya (6/10). Dia adalah pemimpin suporter tim basket SMPN 22 Surabaya. Para suporter Dapuda (julukan SMPN 22) terus kompak bernyanyi di bawah arahannya. Peran Zahra kembali terasa ketika tim yel-yel Dapuda tampil saat jeda pertandingan melawan SMPN 13 Surabaya.

Saat itu sekitar 500 pendukung Dapuda yang dikomando Zahra serentak berdiri dan bernyanyi. Mereka ikutan tampil mengiringi gerakan tim yel-yel Dapuda. Suasana pun seketika menjadi ramai dengan yel-yel dukungan.Terdengar lantang yel-yel seperti "Go win go Dapuda. Yes we are Dapuda. We from Dapuda try to be the winner with full of spirit." Kata-kata itu dinyanyikan dengan meminjam nada lagu dari We Will Rock You milik band rock legendaris Queen.

Yel-yel dan kolaborasi dukungan bareng tim yel-yel ini sudah dipersiapkan Zahra sejak jauh-jauh hari. Dia dibantu Imelda Audelia yang bertugas sebagai konduktor. Setiap jam istirahat sekolah, mereka mengumpulkan teman-teman untuk berlatih lagu-lagu. Beberapa yel-yel dipilih, disesuaikan dengan tabuhan drum yang menjadi pengiring. "Ini sudah bagian dari tanggung jawab kami sebagai pengurus OSIS. Lagi pula, kami juga punya karakter suara yang keras. Jadi, nggak terlalu sulit mengatur anak-anak, terutama cowok. Lagian mereka juga kooperatif," ujar Zahra.

Agar memudahkan koordinasi, dia terus menjalin komunikasi dengan para koordinator kelas. Terutama dalam mengumpulkan teman-temannya untuk berlatih dan berangkat ke DBL Arena Surabaya. "Aku juga berkoordinasi dengan Pak Tjatur (Tjatur Budi Wijono, manajer SMPN 22, Red.) yang senantiasa memberikan support agar jangan lelah untuk terus mendukung tim basket. Semua elemen sudah support total, tinggal pelaksanaan aja," jelas Imelda.

Jika Dapuda punya Zahra, Rholaz (julukan SMPN 12 Surabaya) mengandalkan Larasati Citra Ayu. Meskipun cewek, Laras (sapaan Larasati Citra Ayu) adalah suporter paling lantang bernyanyi di antara pendukung Rholaz.

Semangatnya membuat suporter yang lain jadi makin antusias berteriak mendukung tim kesayangannya bertanding. Laras mengaku bangga bisa jadi koordinator pendukung Rholaz. "Yang paling susah itu kalau meng-cooling down suporter cowok. Mereka itu biasanya nggak mau dia tur cewek. Tapi, setelah aku kasih pengertian, mereka mau tenang. Itu yang bikin aku menikmati tanggung jawab ini," ungkap Laras.

SPENSA menang overtime

06 Oktober 2010


TIM basket putra SMPN 1 Surabaya membuktikan diri sebagai salah satu tim yang dapat bermain konsisten dan tenang di Honda Development Basketball League (DBL) Junior 2010. Mereka berhasil mengalahkan SMP Santa Clara Surabaya. Pertandingan yang berjalan ketat itu dapat dilewati Spensa (julukan SMPN 1 Surabaya) dengan hasil memuaskan (5/10).

Laga antara Spensa dan Sanclar (julukan SMP Santa Clara) kemarin juga menjadi pertandingan pertama di Honda DBL Junior 2010 yang diwarnai overtime. Laga itu berlangsung dengan tensi tinggi. Baik Spensa maupun Sanclar saling melancarkan serangan yang variatif.

Spensa yang unggul dalam postur pemain berhasil mencetak poin dahulu lewat forward andalannya, Qashmal Fauzy. Ketinggalan dua poin membuat pasukan Sanclar balik menyerang dan unggul 4-2. Kreasi serangan Sanclar dibangun lewat playmaker Felix Tjandra.

Setelah itu, anak-anak Sanclar mulai menurunkan tempo permainan. Mereka menutup babak pertama dengan keunggulan 8-4. Pada babak kedua, pelatih Spensa Elanggono Eka Putra mengubah dari zone defense dengan man to man marking.

Taktik itu terbukti ampuh. Spensa mampu mengejar ketertinggalan lewat layup center Barikh Kautsar. Mereka bahkan menyamakan skor menjadi 11-11 berkat poin Qashmal. Melihat timnya tertinggal, pelatih Sanclar Gunawan Budi menginstruksi pemainnya lebih agresif.

Pada satu menit menjelang babak kedua berakhir, Spensa berhasil menambah perolehan poin dari free throw Aldy Putra. Skor berubah 12-11. Ibarat mesin diesel, permainan Spensa makin memanas. Mereka kembali menjauh dengan skor 16-13 berkat lay up Qashmal dan Barikh pada 16 detik terakhir. Namun, Sanclar tak mau menyerah. Tim itu akhirnya bisa memaksakan overtime lewat tembakan tiga angka buzzer beater Heronimius Hansen. Skor imbang 16-16.

Pada babak overtime, Spensa semakin agresif menyerang. Strategi man to man marking yang mereka pakai sukses membuat stamina pemain Sanclar habis. Spensa pun makin leluasa melesakkan angka berkat permainan luar biasa guard andalannya, Farizal Dwi. Spensa akhirnya menang 27-16.

Kemenangan dramatis itu disambut suka cita pelatih Spensa Elanggono. "Saking tegangnya, suara saya sampai habis gara-gara pertandingan tadi. Salut buat anak-anak. Mental mereka tak mudah jatuh, meski terus tertinggal. Semangat ini saya harap terus terjaga," kata Elanggono.

Gebrakan tim luar Surabaya !

05 Oktober 2010


TIM-tim basket dari Surabaya harus mewaspadai peserta dari luar kota. Sebanyak lima tim yang bertanding pada hari ketiga Babak Utama Honda Development Basketball League (DBL) Junior 2010, yakni SMPN 1 Gresik, SMPN 2 Waru Sidoarjo, SMPN 1 Sidoarjo, SMPN 6 Sidoarjo, dan SMP Untung Suropati Sidoarjo menang meyakinkan atas lawan-lawan mereka.

Bahkan, tim putra SMPN 1 Gresik berhasil meraih cleansheet pada pertandingan kemarin dengan menang 24-0 atas tim putra SMP Ta'miriyah. Pada pertandingan itu, anak-anak Spensagres (julukan SMPN 1 Gresik) mampu bermain tenang sejak menit-menit awal. Permainan mereka begitu mengalir dari lini ke lini.

Hal tersebut tidak lepas dari instruksi pelatih Muhammad Aminun. Dia mengatakan kepada anak asuhnya agar tidak terpaku pada satu pola bermain. Aminun hanya menerangkan bagaimana dan kapan memakai pola man to man dan harus bermain zone.

"Jadi, anak-anak menyesuaikan gaya bermain tim lawan. Ketika lawan lengah, anak-anak segera bermain press. Dalam hal positioning juga begitu, tidak terpaku pada satu posisi sehingga bisa lebih fleksibel," ujar Aminun.

Pundi-pundi poin dari Spensagres banyak terkumpul lewat kegesitan sang playmaker Faishal Zhafiry di babak pertama. Dia bekerja sama dengan kapten tim Mahardika Putra Pahlawan mengobrak-abrik pertahanan SMP Ta'miriyah. Babak pertama berakhir dengan skor 16-0 untuk keunggulan Spensagres.

Pada babak kedua, para pemain Spensagres tetap bermain disiplin. Mereka tidak memberi kan kesempatan kepada lawan berkembang. Mahardika dkk juga memperbanyak shooting dan terus menambah poin.

Hasil cleansheet juga hampir didapat tim putri SMPN 2 Waru, Sidoarjo. Tim yang berangkat dari Babak Penyisihan Honda DBL Junior 2010 itu memang di kenal memiliki permainan rapi. Di babak penyisihan, mereka hanya kebobolan empat poin dari dua laga. Kali ini anak-anak Spendaroe (julukan SMPN 2 Waru) menang 36-2 atas SMP YP Trisila.

Defense tangguh dan permainan press diperagakan Yuli Nirwanasari dkk saat melawan SMP YP Trisila kemarin. Strategi itu membuat permainan anak-anak Trisila kurang berkembang. Babak pertama jadi milik Spendaroe dengan skor 15-0. Coach Spendaroe Andita Pramudita merotasi pemain pada babak kedua. Setelah itu, perolehan poin tim tersebut semakin tidak terkejar. Spendaroe pun unggul telak 36-2.

"Pada intinya saya menganut good defense is best offense. Ketika mereka sampai di area kita, langsung kita trap dengan dua orang. Dengan demikian, tidak ada ruang gerak. Di situlah kita mampu dapat banyak poin," jelas Andit.

Juara bertahan terus melenggang


KEINGINAN tim basket putra SMP Angelus Custos 1 Surabaya mempertahankan gelar juara di Honda DBL Junior 2010 menemui jalan terjal. Kemarin (4/10) AC1 (julukan SMP Angelus Custos 1) harus bersusah payah untuk mengatasi perlawanan Spentura (julukan SMPN 7 Surabaya) dengan skor 30-14.

Pertandingan seharusnya berjalan dengan mudah untuk AC1. Sebab, Spentura memulai laga dengan setengah tim. Enam pemainnya tak bisa bermain setelah kostum mereka tak memenuhi persyaratan yang ditetapkan panitia. Namun, keunggulan itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh AC1.

Mereka bermain terlalu tegang. Praktis, selama babak pertama mereka jarang memberikan ancaman untuk Spentura. Aku rasi umpan dan shooting mereka juga buruk. Justru sebaliknya, Seven mampu bermain lepas dan beberapa kali merepotkan pertahanan AC1. Tapi, AC1 bisa membuka skor lebih dulu lewat center andalannya, Kevin Samsudin.

Spentura langsung membalas lewat Aldenny Lubeg Angkasa. Babak pertama pun berakhir imbang 4-4. Memasuki babak kedua, permainan anak-anak AC1 lebih berani dan pede. Pola serangan cepat yang dibangun playmaker Jose Artanzo membuat Spentura bekerja ekstrakeras. Permainan AC1 semakin atraktif dan terus melahap poin demi poin.

Anak-anak AC1 memperlihatkan keunggulannya dalam hal skill, rebound, dan steal. Sekolah itu menyudahi perlawanan Spentura dengan skor 30-14. Pelatih AC1 Njoo Soen Eng mengatakan bahwa anak asuhnya cukup tegang saat babak pertama. ”Untung, anak-anak sadar. Mereka bermain lebih baik di babak kedua,” ujar pelatih yang akrab di sapa Yong Yong itu.

ingin maksimal dan fresh setiap perform


SMP Angelus Custos 1 Surabaya punya dua tim yel-yel untuk Honda DBL Junior 2010. Strategi khusus apa yang sedang mereka persiapkan?

Pemandangan berbeda terjadi saat jeda istirahat pertandingan antara tim putra SMP AC I (julukan SMP Angelus Custos 1) dan tim putra SMPN 7 Surabaya (4/10). Para anggota tim yel-yel AC I berbeda dengan ketika tampil di opening party Sabtu (2/10). Usut punya usut, ternyata SMP AC1 memiliki dua tim yel-yel dengan anggota berbeda.

Pemakaian dua tim yel-yel itu merupakan strategi khusus dari SMP AC1. Ide sang pelatih tim yel-yel tersebut, Didik Yamani, bertujuan untuk perkembangan yel-yel SMP AC I ke depan. Terutama stamina dan konsistensi penampilan.

Para pelajar yang tergabung dalam dua tim yel-yel itu merupakan hasil seleksi peserta ekskul modern dance dan cheerleader. Karena kebutuhan tim lebih mengarah pada konsep hip hop, anggota tim yel-yel AC I banyak berasal dari anak-anak modern dance.

Dari situlah mulai terbentuk dua tim dengan sebutan tim A dan tim B. Tim A mendampingi tim basket putra dan tim B mendampingi tim basket putri. Formasi pemainnya juga berbeda. Tim A mayoritas dihuni para pemain lama. Mereka pernah mengantar sekolah itu meraih juara III Yel-Yel Competition pada Honda DBL Junior 2009.

”Sedangkan, untuk tim B, dipilih anak kelas VII dan VIII yang memiliki basic hip hop yang oke,” ujar kapten tim A Yel-Yel AC I, Yolanda Sugiarto.

Inovasi pelatih tim yel-yel AC I ini mulai terasa di benak Yola (panggilan Yolanda Sugiarto) dkk. Lelah yang menjadi kendala tiap perform tidak lagi terasa. Mereka juga bisa eksplor lebih banyak.

”Coba aja kami main waktu opening terus sekarang main lagi, lumayan loyo juga, Mas. Apalagi tadi perform-nya rapi, kan?! Hehehe... Hal itu juga yang menjadi tujuan kami untuk terus tampil prima dan bisa melangkah ke babak big five dan berlanjut menjadi champion,” ujar Yola.

Pelajar kelas VII dan VIII dipilih untuk tim B dengan tujuan khusus. Sekolah itu ingin melancarkan regenerasi tim yel-yel mereka. Mereka ingin tim yang berisi wajah-wajah baru tersebut bisa lebih matang di DBL Junior tahun depan.

”Secara teknik, memang tim B tidak kalah dengan tim A. Namun, dari segi mental, belum tentu mereka mampu mengatasi. Maka, sejak sekarang disiapkan untuk melihat atmosfer DBL, apalagi sudah merasakan tampil di opening. Paling nggak tahun depan, harus ada bibit baru yang lebih baik lagi,” ujar sang pelatih, Didik.

Strategi pemakaian dua tim yel-yel tersebut juga dilakukan SMA Frateran Surabaya. Strategi itu membuahkan hasil maksimal. Tim yel-yel sekolah tersebut berhasil menjadi champion. Akankah itu juga menular ke SMP AC 1 Surabaya?

Menang 30 detik terakhir

04 Oktober 2010


PERTANDINGAN basket antar pelajar Honda Development Basketball League Junior (DBL Jr) 2010 mempertemukan antar tim dari grub B kemarin (3/10). Yakni, SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik dan SMP Stanislaus 2. Dua tim itu tampil optimal, namun anak-anak Hoopster (julukan SMP Muhammadiyah 12 GKB) mampu mengambil start cantik.

Sang pelatih, Raditya Dianpermana, menerapkan permainan cepat pada pemainnya. Poin demi poin diraih Rosikh Najiyullah dkk. Variasi serangan lewat drive maupun shooting dua angka membuat mereka unggul 10-4 di pertengahan babak pertama.

Tertinggal jauh dari Hoopster tak membuat Standu (julukan SMP Stanislaus 2) adem ayem. Lewat instruksi dari tactician Aries Kurniawan, Standu bermain lebih tenang sehingga tak banyak peluang yang terbuang. ”Tadi teman-teman telat panas, termasuk aku. Akhirnya kami sadar harus meminimalkan kesalahan-kesalahan kecil,” ujar kapten Standu Brillian Benico Setiawan. ”Sehingga, kami sukses melakukan finishing, baik under ring maupun shooting dua angka,” lanjut Benicio.

Setelah jeda turun minum, pertandingan semakin seru. Dua tim sama-sama bermain ngotot. Guard sekaligus kapten tim Hoopster Rosikh Janiyullah berkali-kali melakukan lay up unik ke ring Standu. Kedudukan pun berpihak pada Hoopster dengan unggul setengah bola, 23-22, pada satu menit terakhir.

Bencana bagi Hoopster berawal saat adanya serangan balik dari Standu. Serangan yang digalang Benicio tersebut mampu membuat Hoopster kalang kabut. Akibatnya, pemain nomor punggung 13 dari Standu, Michael Antoni Romarito, mampu lepas dari kawalan dan melesakkan lay up. Standu terus mendulang poin hingga mereka unggul 28-23 pada 30 detik terakhir.

Raditya, coach Hoopster, mengubah strategi dengan memperbanyak shooting. Strategi tersebut pun berhasil. Tembakan tiga angka dari Ihkam Mahardika, guard Hoopster, mempersempit selisih jadi 26-28. Sisa waktu 15 detik terakhir tak mampu dimanfaatkan anak-anak Hoopster. Skor akhir tetap 26-28 untuk Standu.

”Permainan anak-anak tidak seperti biasanya. Mereka terlihat masih grogi ketika menghadapi lawan. Ke depan saya ingin memperbaiki mental bermain mereka agar bisa lebih on fire lagi. Kekuatan lawan berikutnya, Spensix, sudah saya kantongi. Tinggal meracik strategi saja,” jelas Aries, coach Standu.

Sementara itu, laga pelit poin tersaji pada pertandingan keenam. Yakni, antara tim putri SMPN 3 Surabaya melawan SMP YPPI II Surabaya. Spega, julukan SMPN 3 Surabaya, tampil lebih ngotot daripada YPPI II. Mereka akhirnya bisa menyudahi perlawanan SMP YPPI II dengan skor 10-4.

YPPI 2 unggul fisik


Tim putra SMP YPPI II Surabaya memulai laga dalam Honda DBL Jr 2010 kemarin (3/10) dengan manis. Mereka memenangi pertandingan atas SMP Santa Agnes Surabaya dengan skor 27-21. Bermain dengan tempo cepat sejak tip-off, YPPI II melakukan penetrasi ke area pertahanan Stag (julukan Santa Agnes).

Beberapa pola serangan yang dibangun anak-anak YPPI II mampu merepotkan para pemain Stag. Hasilnya, ketika pertengahan babak pertama, YPPI II unggul 4-1 lewat tembakan Bintang Jupiter dan Widyanta Putra Teja.

Sadar timnya mulai tertinggal, pelatih Stag Benny Imawan langsung mengubah strategi. Dia menginstruksi para pemainnya melakukan pressure ke lawan. Membuahkan hasil, Stag berulang-ulang mencetak poin lewat drive dan passing menawan dari playmaker andalannya, Johan Kurniawan. Babak pertama berakhir dengan skor 7-3.
Memasuki babak kedua, Stag tetap memimpin dengan perolehan angka 19-14. Melihat permainan timnya mulai menurun, pelatih YPPI II Endro Rosani menginstruksi anak didiknya bermain lebih tenang. Selain itu, mereka menambah porsi pressure pada Stag.

Selanjutnya, YPPI II bisa bermain lepas. Mereka terus mengacaukan defense dari Stag. Lay up tiga kali berturut-turut dari sang forward Calvin Sebastian Chandra sekaligus menutup pertandingan dengan keunggulan tiga bola untuk YPPI II. Skor berakhir 27-21.

”Pertandingan tadi banyak pressure -nya. Stag sering melakukan perlawanan yang sengit. Untung, anak-anak memiliki fisik yang lebih kuat sehingga mereka bisa terus menjaga konsentrasi hingga akhir pertandingan,” ungkap Albertus Nanga, guru pendamping SMP YPPI 2 Surabaya.

Sewa GOR, latihan hingga pukul 8 malam


Untuk meraih prestasi maksimal, berbagai faktor nonteknis dipersiapkan peserta Honda DBL Jr 2010. Salah satunya adalah beradaptasi dengan kondisi lapangan pertandingan, DBL Arena.

Semakin nyaman dengan lapangan pertandingan, bisa jadi semakin besar pula kesempatan untuk menang. Buktinya, dua sekolah yang bertanding di Honda DBL Jr 2010 rela melakukan berbagai upaya demi terbiasa bertanding dalam lapangan indoor . Dua sekolah tersebut adalah SMP Stella Maris Surabaya dan SMPN 1 Wonoayu, Sidoarjo.

"Materi pemain kami sebagian diperkuat oleh para rookie . Mereka belum punya banyak pengalaman bermain di lapangan yang memakai cahaya lampu seperti DBL Arena. Supaya tidak shock dengan kondisi itu, saya mengajak mereka latihan malam," terang Agus Suryadi, pelatih Stelma, julukan SMP Stella Maris Surabaya.

Agus menyatakan, berlatih saat malam merupakan pengalaman baru bagi anak didiknya. Sebab, mereka biasanya latihan ketika pagi atau sore. Karena itu, beberapa kendala menghampiri tim tersebut ketika latihan malam.

Salah satunya adalah izin dari orang tua. Untuk menyiasatinya, Agus melakukan pendekatan kepada orang tua peserta. "Saya yakinkan kepada para orang tua bahwa ini demi permainan mereka. Saya menjamin, latihan berakhir maksimal pukul delapan malam" lanjutnya.

Tak jarang, untuk mendapatkan kepercayaan dari orang tua, Agus mengantarkan pulang anak didiknya setelah latihan. Dengan begitu, mereka yakin melepaskan anaknya untuk dilatih Agus. Hasilnya, tim putra Stelma kemarin (3/10) menang melawan SMP Margie Surabaya dengan skor 38-19.

Cara yang berbeda dilakukan tim basket SMPN 1 Wonoayu. Mereka memilih menyewa GOR di kawasan Krian untuk latihan. Langkah tersebut mereka tempuh setelah mengevaluasi kegagalan tim putri SMPN 1 Wonoayu pada Honda DBL Junior tahun lalu.

Gathering DBL Jr. di DBL Arena

27 September 2010


HARI ini diselenggarakan Gathering Honda DBL Junior 2010 di Atrium DBL Arena Surabaya. Yang menjadi peserta adalah para guru pendamping dan perwakilan OSIS tim peserta Honda DBL Junior 2010. Acara yang dimulai pukul 15.30 itu akan diisi beragam hal menarik.

Di gathering tersebut, panitia akan menjelaskan tentang beberapa paket promo menarik untuk Honda DBL Junior 2010. Selain itu, acara tersebut diharapkan bisa memperkuat koordinasi antara pihak penyelenggara dan sekolah.

”Panitia telah menyiapkan berbagai door prize menarik dalam gathering tersebut. Karena itu, kami mengharap kan tiap sekolah mengirim perwakilannya ke acara tersebut,” kata Donny Rahardian, events and basketball operation manager DBL Indonesia. (nay/c7/kkn)

Ayo Bayar Zakat - It's time to give zakat

03 September 2010

Repro Gathering #1 Surabaya

01 September 2010


REPRO GATHERING #1 Surabaya.

Akhirnya, Repro Gathering #1 Surabaya digelar!

Yap, pertama kali di Surabaya, dan bakal nge-datengin 50 Repro Volume #1 di Surabaya. Gak kebayang kayak gimana suasananya, ketemu sama temen-temen Repro dari Sekolah lain di Surabaya, yang baru aja didistribusiin Provoke! #1 edisi Surabaya. Tunggu ya foto-foto acaranya, dan buat kamu Para Repro Surabaya, bersiap-siaplah untuk mendapatkan berbagai keseruan menjadi seorang Repro!

Untuk kamu di Surabaya nanti bisa berkenalan dengan Agent Provocateur Surabaya, Fanya (Operational Manager), Sipenk (Distribution Manager) dan Felkiza (Writer/Reporter).

Provoke Ed.42 (May '10) : Apapun yang terjadi, gratis tetaplah pasti

FISIP Universitas Airlangga : Aku harus bisa tembus, pasti bisa!!!

31 Agustus 2010


Visi:

Menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, bermutu tinggi dan terkemuka yang memiliki landasan Ketaqwaan kepada Tuhan YME, mendasarkan pada semangat pluralisme, kemanusiaan, demokrasi, keadilan dan kesejahteraan bersama yang berorientasi pada pengembangan keilmuan di tingkat nasional maupun internasional.

Misi :

  1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar secara tertib, kreatif termasuk mendayagunakan berbagai metode dan media pembelajaran efektif dan efisien
  2. Menjadikan kampus sebagai ruang publik dan miniatur Indonesia yang peka dan responsif terhadap kemajemukan
  3. Melakukan dan memfasilitasi pengkajian-pengkajian, baik yang bersifat dasar untuk tujuan pengembangan keilmuan maupun yang bersifat strategis untuk pemecahan berbagai masalah sosial secara sistematis, terarah dan terprogram.

Jangan Meniru Cina

30 Agustus 2010


Saya terkaget-kaget membaca fakta mencengangkan dari negeri China. Negara yang digadang-gadang mampu menyaingi perekonomian Amerika tak disangka punya rahasia tersendiri di balik kemajuannya. Tapi percayalah, tak ada satu negara pun yang mau mengikuti jejaknya dalam satu dan dua hal di balik rahasia kemajuannya tersebut.
Sebuah buku dengan sampul dominasi warna merah awalnya tidak begitu menarik perhatian saya di sela-sela kesibukan mencari bacaan saat liburan. Tapi karena warna mencolok dan sederet tulisan di cover tersebut, membuat saya jadi berpikir lain dan menimbang sejenak. Judul utamanya tertulis Dilarang Beredar di China! Pemenang Lettre Ulysses Prize. Edisi Bajakannya Terjual 10 Juta Kopi. “Buku macam apa ini?” gumam saya saat itu. Tanpa pikir panjang, saya pinjam saja bacaan berjudul China Undercover tersebut.

Penulisnya adalah pasangan suami istri bernama Chen Guidi dan istrinya Wu Chuntao. Keduanya sama-sama berasal dari keluarga rakyat jelata. Chen dan Wu merasa tergerak untuk mengungkapkan ketidakadilan yang mendera rakyat jelata terutama para petani. Mencengangkan bukan? Bagaimana bisa sebuah negara berpaham sosialis komunis macam China justru makin menindas kaum papa?

Sejak dulu China dikenal sebagai sebuah negara yang sangat luas dengan catatan sejarah lebih dari tiga ribu tahun. Dan petani adalah populasi mayoritas negara tersebut. Jika hendak dikaitkan dengan Revolusi Komunis China, secara teori memang perubahan besar-besaran ini sangat berpihak pada kaum petani. Tak lain karena ajaran komunis sendiri yang hadir untuk menguasai, membagi-bagikan tanah, dan membuang jauh-jauh kekuasaan tuan tanah yang parasit. Komunis juga benar-benar mempresentasikan keinginan kaum yang terpinggirkan kala itu.

Dan seperti biasa, teori selalu jauh dari praktek. Siapa sangka jika awal mula revolusi justru juga menjadi awal bencana bagi jutaan warga China. Kembali ke pertanyaan awal, lantas apa yang tidak perlu ditiru dari sebuah negara bernama China?

Industrialisasi China

Selama lebih dari tiga puluh tahun, para petani China menanggung beban berat. Hanya saja beban tersebut tersembunyi karena negara tidak lagi berhubungan langsung dengan para petani secara individu. Sebanyak 130 juta rumah tangga petani tak lama kemudian berubah menjadi tujuh juta kelompok gotong-royong yang pada kelanjutannya bermetamorfosis kembali menjadi 790 koperasi pertanian.

Tak butuh waktu lama untuk secara besar-besaran mengubah koperasi-koperasi tersebut menjadi 52.781 komune rakyat pada tahun 1958. Tidak ada satu pun petani yang dapat menghindar dari jerat jaring tersebut. Lantas untuk apa pembentukan sekian puluh ribu komune rakyat yang beranggotakan para petani tersebut? Mereka (para petani) ternyata harus mengumpulkan modal untuk industrialisasi China. Berbagai sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadap China membuat partai dan pemerintah pusat tidak punya pilihan selain memprioritaskan industrialisasi.

Lagi-lagi kaum terpinggirkan macam petani-lah yang menjadi sasaran. Jadi bisa dikatakan, perbaikan industri China dibangun dari darah dan keringat para petani yang membanting tulang. Dan pembangunan kota tak lain diraih lewat penderitaan dan pengorbanan mereka.

Pajak dan Denda Mencekik

Satu lagi yang sangat popular di kalangan para petani adalah pajak dan denda. Sudah tak terhitung berapa yuan yang harus dikorbankan para petani hanya untuk membayar beban yang dikenakan kepada mereka. Umumnya pajak dan denda yang sampai mencekik mereka adalah hasil dari penggelembungan angka oleh birokrasi setempat.

Pemerintah tingkat desa bisa membebankan sampai sekian puluh pajak kepada para petani miskin ini. Tak jarang mereka berlaku tidak manusiawi untuk menagih pajak-pajak yang harus dibayar. Mulai dari bentakan kasar, perusakan, hingga pemukulan fisik, tak peduli yang dihadapinya adalah nenek tua renta.

Tak pandang bulu. Bagi mereka pajak dan denda berarti uang. Jika tak bisa mendapat uang dari si petani, dengan seenaknya apa-apa yang ada di dalam rumah langsung disita, persediaan beras pun dikuras juga oleh mereka.

Sebenarnya para petani bukan tanpa usaha untuk menghadapi keadaan tersebut. Setiap mereka melapor ke birokrasi yang lebih tinggi, selalu saja diremehkan dan tak pernah mendapat tanggapan serius. Kongkalikong antara para petinggi desa, kecamatan, sampai kabupaten adalah hal yang biasa. Karena itulah para petani merasa perlu mengadu ke birokrasi yang lebih tinggi, tingkat provinsi atau pusat.

Secuil Potret Konflik Daerah

Sebuah tragedi di Desa Zhang adalah secuil potret buram kehidupan para petani China. Desa Zhang terletak di dataran rendah tepi Sungai Huai, daerah yang cenderung mengalami kekeringan. Para petani di sana juga masih dibebani berbagai denda dan pajak berlebih dari para pemimpinnya. Jadilah desa tersebut kian miskin.

Tanggal 18 Februari 1998 adalah hari yang menjadi bukti bahwa pemerintah tirani di tingkat desa bisa demikian membabi buta. Zhang Guiquan, Deputi Kepala Desa sangat marah mendengar pengaduan dan tuduhan yang dilontarkan padanya. Dia dituduh menyalahgunakan dana warga. Tak selang berapa lama, tuntutan demi tuntutan warga berbuntut dengan dilakukannya audit pembukuan desa. Akal bulus tiran desa macam Zhang Guiquan kembali bereaksi setelah sekian lama digunakan untuk membebani para petani dengan denda dan pajak fiktif buatannya.

Tanggal 18 pagi, hujan musim semi masih mengguyur Desa Zhang, sebagian besar warga masih bersembunyi di balik selimut hangatnya. Namun apa yang dilakukan Zhang Guiquan justru di luar nalar. Karena merasa terusik oleh rencana audit pembukuannya, ia justru nekat membunuh empat orang dari dua belas perwakilan warga yang bertugas mengaudit pagi itu juga.

Dibantu beberapa anak laki-lakinya, dalam hitungan menit Zhang Guiquan sudah membunuh empat orang. Ironis, bersamaan dengan semua itu, suara Bos Partai, Zhang Dianfeng, membahana lewat alat komunikasi desa. Dianfeng memanggil kelompok audit untuk memulai pekerjaan pagi mereka. Sementara, Zhang Guiquan sudah menghabisi empat pengaudit pembukuannya.

Memang fakta yang bertubi-tubi diungkapkan beresiko menjatuhkan citra bangsa China dengan sederet cap negatif: korup, sadis, rakus, dan sebagainya. Setidak-tidaknya kisah nyata yang menjadi kontroversi di negara China tersebut bisa membuka mata saya yang selama ini hanya silau dengan kedigdayaan mereka semata.

Niatan menulis opini ini memang semata-mata bukan untuk membanding-bandingkan antara yang terjadi di China dengan Indonesia. Karena berdasarkan hemat saya pribadi, tentulah berbeda, menimbang ideologi yang sangat jauh antara kedua negara. Jika mereka hanya berbasis satu partai dengan sumpah setia pada paham Leninisme, Marxisme hingga Maoisme, tidak demikian halnya dengan yang terjadi di negara kita.