Jogjakarta menjadi kota kesebelas yang menjadi tuan rumah kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2009. Meski diguyur hujan lebat, lebih dari 3.000 orang datang menonton, mengalir bergantian mengisi GOR UNY.
Kemarin empat pertandingan mewarnai pembukaan Honda DBL Radar Jogja 2009. SMA Kolese De Britto Jogjakarta, peserta baru tahun ini, langsung mencuri perhatian dalam laga perdana. Mereka show bukan hanya di lapangan, juga di pinggir lapangan dan tribun.
Di lapangan, tim putra De Britto tampil dominan. Mereka membuka kompetisi yang diikuti 34 tim ini dengan kemenangan 35-13 atas SMAN 5 Jogjakarta.
Tim yel-yel mereka, yang terdiri atas 12 anak dengan aneka dandanan sporty, mampu mengocok perut penonton. Baik saat menyoraki tim di sisi lapangan maupun saat tampil di tengah lapangan ketika half-time. Dandanan sporty mereka bukan hanya basket atau tenis, tapi juga pancing, penyelam (lengkap dengan sepatu katak), dan skateboarder. Rupanya, tim yel-yel itu diambil dari anak-anak teater De Britto.
Suporter De Britto, yang jumlahnya ratusan dan kompak dandan hitam-hitam, juga terus menyanyikan berbagai macam lagu di tribun. Mulai Padamu Negeri hingga Doraemon.
’’Kami beruntung dapat bermain di DBL ini. Karena tidak hanya mengembangkan satu bidang saja, cabang olahraga basket, tapi juga bidang lainnya, seperti teater yang masuk tim yel-yel. Kompetisi-kompetisi sebelumnya yang ada di Jogjakarta belum pernah ada yang sekomplet ini,’’ tutur Romo Guido, wakil kepala sekolah SMA Kolese De Britto.
Meski Honda DBL sudah diselenggarakan sejak tahun lalu di Jogjakarta, De Britto baru tahun ini ikut. Romo Guido mengaku sempat tidak mengizinkan timnya berpartisipasi. Tapi, anak-anak basket sangat ingin tampil. Setelah melakukan pertemuan dan anak-anak basket berkomitmen partisipasi mereka tidak mengganggu sekolah, akhirnya mereka pun mendaftarkan diri.
Kemarin Romo Guido menyaksikan anak-anaknya tampil dahsyat di lapangan. Dan, sekarang mereka punya target mantap di Honda DBL Radar Jogja 2009.
’’Melihat penampilan kami di babak pertama ini, kami tidak tanggung-tanggung mematok target meraih juara,’’ ucap Wawan Setyadi, guru olahraga sekolah tersebut.
Tahun lalu, saat Honda DBL masih diselenggarakan di sebelas kota, sepuluh provinsi, penonton di Jogjakarta merupakan yang terbanyak di luar Jawa Timur (home base DBL Indonesia). Panitia menyebutkan, jumlah penonton 16.500 lebih dalam enam hari pertandingan.
Tahun ini jumlah penonton di kota-kota ’’lama’’ Honda DBL banyak yang melonjak tajam. Bahkan, naik sampai lebih dari 200 persen. Kota-kota baru juga spektakuler, seperti Jayapura, Denpasar, dan Bandar Lampung.
Di Jogjakarta, panitia mengaku sudah bersyukur bila penonton tahun ini bisa menyamai tahun lalu. ’’Kami selalu berusaha untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi. Kerja keras ya, mimpi terlalu tinggi tidak,’’ kata Azrul Ananda, commissioner DBL, yang kemarin siang tiba di Jogjakarta setelah sehari sebelumnya menyaksikan final di Bandar Lampung.
Memang, sudah ada tanda-tanda penonton bakal bertambah. Jumlah penonton pembukaan sedikit lebih baik daripada pembukaan tahun lalu. ’’Andai tidak hujan, kami yakin jauh lebih banyak,’’ kata Berchman Heroe, ketua panitia Honda DBL Radar Jogja 2009. ’’Kami tetap yakin penonton total nanti tumbuh signifikan,’’ tambahnya.
Kemarin rombongan penonton terbanyak datang dari SMAN 3 Jogjakarta. Hampir 400 orang memenuhi salah satu sudut GOR UNY. Tahun lalu suporter SMAN 3 berhasil meraih gelar suporter terbaik. Tahun ini mereka ingin mempertahankan gelar itu.
’’Kami mewajibkan setiap kelas mengirimkan wakil minimal 20 orang (dari total 17 kelas, Red). Kalau kurang dari syarat minimal, mereka didenda Rp 20 ribu untuk kas massa,’’ terang Prasda Kharisma Arasy Amri, ketua 2 OSIS SMAN 3. ’’Kas massa itu untuk membiayai pengadaan perlengkapan suporter. Misalnya, syal,’’ imbuhnya.
Rupanya, OSIS SMAN 3 memang menyiapkan dana dukungan untuk Honda DBL sejak tahun lalu. ’’Kami masukkan kegiatan ini (DBL, Red) sebagai bagian dari program OSIS,’’ ungkap Prasda.
Guru pendamping tim SMAN 3 Sumaryoto membenarkan adanya program itu. Dia menyatakan, partisipasi total di even tersebut memberikan manfaat yang terasa. ’’Tidak ada jarak anak kelas I, II, dan III,’’ ujarnya.
Kemarin rombongan SMAN 3 masih berbahagia. Tim putranya mengalahkan SMKN 2 Depok 33-10.
Honda DBL Radar Jogja 2009 berlangsung hingga 27 Maret mendatang.

De Britto Show di Opening Jogja
25 Maret 2009
Diposting oleh Adam Syarief Thmrn di 16.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar