Menang Mental, Lima Pemain SMAN 1 Airmadidi Menangis Haru

01 Maret 2009

Antusiasme pencinta basket di Manado memang luar biasa. Memasuki babak yang makin menentukan, suporter tim-tim basket peserta Honda DBL Manado Post 2009 makin heboh memberikan dukungan untuk tim-tim kebanggaannya. Kemarin (25/2), memasuki babak Big Eight, lebih dari 3000 tiket terjual.

Kejutan-kejutan kecil juga terjadi di GOR Wolter Mongisidi, kemarin. Salah satunya adalah kemenangan tim putra SMAN 1 Airmadidi. Yup, tim ini berhasil membuat SMA Don Bosco Manado mengakui keunggulannya dengan skor 35-28.

Tahun lalu baik SMAN 1 Airmadidi maupun SMA Don Bosco sama-sama terhenti di babak penyisihan. Kekuatan cukup berimbang, tapi suporter SMA Don Bosco yang membeludak bisa jadi semangat lebih untuk tim tersebut.

"Awalnya kami takut bakal kalah mental seperti tahun lalu saat menghadapi SMAN 1 Manado,” ujar Christ Kevin Emor, kapten SMAN 1 Airmadidi. Maklum saja, pendukung SMAN 1 Airmadidi hanya ada beberapa baris, sementara suporter SMA Don Bosco memenuhi sekitar setengah tribun GOR Wolter Mongisidi, Manado.

Saat memasuki lapangan, degup jantung Christ terasa makin kencang. Dejavu hinggap, kejadian tahun lalu seolah terulang. Hiruk pikuk suporter meneriaki tim kebanggaannya. Bukan untuk timnya, melainkan tim lawan. Tapi, dengan sigap, Christ menghalau perasaan down. Dia meneguhkan hati, latihan fisik dan mental selama satu tahun jangan sampai sia-sia.

Yup, SMAN 1 Airmadidi berlatih keras setelah merasakan pahitnya kekalahan tahun lalu. Selama satu tahun mereka latihan fisik sangat keras. Bayangkan saja, setiap har mereka lari mengelilingi jalanan kota Airmadidi. Kalau hari ini berlari 10 km, keesokan harinya mereka lari 4 km. Begitu seterusnya, hingga pertandingan yang dinanti tiba. ”Capek sekali rasanya. Tapi, kalau ingat gengsi pertandingan DBL, semangat kami makin berkobar,” seru Christ.
Untuk mengasah mental, Christ membagikan tip pada teman-teman satu tim yang baru pertama kali ikut DBL. ”Kuncinya fokus pada pertandingan. Karena sekolah jauh, maka kita harus menang dulu baru bawa suporter banyak. Bukan sebaliknya, menang karena suporter,” ungkapnya. Jadi, selama bertanding, tim SMAN 1 Airmadidi memilih tutup kuping untuk sementara. Berusaha tidak mendengar seruan riuh suporter tim lawan.

Kuarter pertama dan kedua laga SMAN 1 Airmadidi melawan SMA Don Bosco kemarin diwarnai kejar mengejar angka. Memasuki kuarter ketiga baru tampak hasil latihan Christ dkk berlari puluhan kilometer. Saat lawan terlihat mulai kelelahan, Christ dkk masih full-energy. Perolehan poin SMAN 1 Airmadidi makin menjauh. ”Saat itulah kami optimis menang,” seru Christ. Dan benar, mereka berhasil menutup pertandingan dengan skor 35-28, melaju ke babak Fantastic Four Honda DBL Manado Post 2009.

Begitu pertandingan usai, tangis pecah di kedua kubu. Suporter SMA Don Bosco terisak meratapi kekalahan timnya. Sedangkan pemain SMAN 1 Airmadidi menangis karena haru. ”Saking terharunya bisa menang, saya tak sadar menangis. Latihan keras kami selama ini tak sia-sia,” ujar Christ, yang berposisi sebagai guard.

Christ tak menangis sendirian, empat orang kawannya juga ikut menangis karena kemenangan manis ini. Sambil menangis, mereka bertekad bakal terus berjuang sampai jadi champion. ”Kalau sudah babak penting begini, saya percaya teman-teman suporter bakal lebih banyak yang datang. Dan tentunya kami harus latihan lebih keras agar mereka tak kecewa,” tekadnya. Sip, lanjutkan perjuanganmu!

0 komentar: