Awal Sempurna Junior

10 Oktober 2009


Empat jempol pantas diberikan buat para fans Honda DetEksi Basketball League Junior (Honda DBL Jr) 2009. Antusiasme mereka di hari pertama penyisihan awal kemarin (8/10) benar-benar hebat. 

Lebih dari 3.000 penonton kemarin silih berganti mengisi tribun gedung basket DBL Arena, Surabaya. Jumlah itu dua kali lipat jumlah penonton pada hari pertama babak penyisihan awal untuk SMA Juli lalu, yang disaksikan sekitar 1.500 orang. 
”Itu menunjukkan bahwa antusiasme para pelajar SMP memang hebat. Hari-hari selanjutnya, kompetisi akan makin seru. Jumlah penonton bisa lebih banyak,” kata Donny Rahardian, basketball operations and events manager DBL Indonesia. 

Rombongan suporter terbesar kemarin datang dari SMPN 36 Surabaya. Hampir 300 orang yang terdiri atas pelajar, guru, dan orang tua murid kemarin menyerbu DBL Arena untuk mendukung tim putra sekolah itu. Rombongan tersebut mencarter 14 mobil angkutan umum. Sebagian lagi datang dengan naik kendaraan pribadi. 
Bahkan, guru olahraga SMPN 36, Yekti Handayani, sengaja datang langsung dari Batu. Sejak Senin (5/10), Yekti mengikuti pelatihan di Batu. Tahu bahwa anak didiknya hari ini bertanding, dia sengaja datang. ”Dari lokasi pelatihan, saya naik ojek ke terminal, terus naik bus. Semua saya lakukan demi anak-anak. Yak apa caranya, harus hadir,” ucap Yekti. Sayang, kemarin tim putra SMPN 36 kalah xx-xx atas SMP Gloria, Surabaya.
Para pendukung tim-tim SMP tak hanya hebat soal jumlah. Selama mendukung, mereka juga menunjukkan aksi kreatif yang seru. Suporter tim putra SMP Margie, misalnya. 

Kemarin, 80 pendukung tim tersebut datang dengan mengenakan T-shirt putih bertulisan ”The Real One” dengan gambar bola basket di bagian depan dan belakang. T-shirt itu didesain khusus untuk mendukung tim putra dan putri mereka di Honda DBL Jr 2009. Tim putri Margie langsung masuk ke babak utama, sedangkan tim putra mereka harus melalui penyisihan awal.

”Untuk desain kaus, siswa yang bikin. Mereka mempersiapkan sejak seminggu lalu. Kaus itu dibagikan ke seluruh siswa dan guru. Kami memang ingin all-out biar anak-anak makin semangat,” ungkap Sri Budi Wahyuni, salah seorang guru SMP Margie. Tim putra Margie kemarin akhirnya menang jauh 36-8 atas SMP Khadijah, Surabaya. 
Aksi suporter tim putra SMP Santo Stanislaus 1, Surabaya, tak kalah heboh. Ratusan pendukung mereka kemarin datang membawa beragam spanduk dan rangkaian huruf dari styrofoam yang jika dibaca berbunyi ”Stansa Oke”. 

Dalam rombongan itu, ada beberapa siswa yang kebagian menabuh musik patrol. Mereka membawa alat musik dari barang-barang bekas, mulai botol minuman, kentongan, hingga gentong plastik. 
”Mengiringi yel-yel dengan drum set kan sudah biasa. Biar beda, kami pakai musik patrol itu,” terang Alfonsus Dananjaya, salah seorang suporter Stansa –sebutan SMP Stanislaus 1 Surabaya.

Sepanjang pertandingan, tim musik patrol tersebut memainkan lagu-lagu seperti I Love You Bibeh milik The Changcutters dan Garuda di Dadaku milik Netral. Nyanyian dukungan itu tak sia-sia. Kemarin tim putra Stansa menang 22-19 atas SMP Santo Carolus, Surabaya. 
Tim-tim yang kemarin memenangi pertandingan di hari pertama babak penyisihan awal masih belum boleh senang. Mereka masih harus melewati satu pertandingan lagi untuk meraih tiket ke babak utama.

0 komentar: