Kepuasan dirasakan utusan NBA dalam Indonesia Development Camp (IDC) 2009 yang berakhir Selasa lalu (18/8). Diikuti pebasket dan pelatih tingkat SMA dari 15 provinsi di tanah air, mereka menyebut helatan DBL Indonesia itu sebagai camp yang hebat.
”Itu (IDC, Red) salah satu camp terbaik yang pernah saya kunjungi. Saya melihat kemauan yang begitu besar dari DBL dan para camper untuk maju,” puji Senior Director Basketball Operations International NBA Brooks Meek.
Dalam even yang diselenggarakan pada 16–18 Agustus di DBL Arena Surabaya itu, Meek memerankan posisi layaknya seorang supervisor. Yang memberikan pelatihan secara langsung adalah Neal Meyer (mantan asisten pelatih Los Angeles Clippers), Joe Prunty (asisten pelatih Portland Trail Blazers), dan superstar Sacramento Kings Kevin Martin.
Meek mengakui, program pendek selama tiga hari itu tidak akan serta-merta membuat skill para peserta camp alias camper langsung menjadi jempolan. Namun, setidaknya mereka sudah mendapatkan dasar untuk mengembangkan kemampuan sehingga kelak bisa terus menempa diri demi menjadi pebasket hebat.
”Sebenarnya, mereka (para camper, Red) punya bakat. Hanya, mungkin mereka perlu melakukan segala sesuatu dengan cara yang benar. Di camp, mereka mendapatkan itu,” tambah Meek.
Selama tiga hari camp, 48 pebasket terbaik di antara keseluruhan 160 pebasket pilihan DBL mendapatkan pelatihan intensif. Materi yang diberikan adalah dasar-dasar bermain basket yang benar. Mulai dribbling, shooting, passing,sampai pola bertahan dan menyerang. Tidak kalah penting adalah materi tentang kepribadian pebasket yang baik.
”Mereka sudah punya dasar pengetahuan. Itu modal mereka untuk menjadi pemain besar nanti. Tentu, setelah kembali dari camp, mereka harus terus berlatih dengan keras sesuai dengan dasar yang kami berikan,” imbuh Prunty.
Yang membuat Prunty yakin bahwa para camper akan jadi hebat adalah antusiasme yang ditunjukkan selama camp. Menurut dia, semangat itu adalah modal untuk mengejar impian menjadi pemain besar.
”Semangat seperti di sini (IDC 2009, Red) tetap harus dijaga. Yang menentukan mereka akan menjadi pemain hebat atau tidak adalah kemauan dan kerja keras,” tegas dia.
Ada kala materi yang diberikan selama camp terasa asing bagi para camper. Namun, Prunty berpesan agar mereka tidak segan mengikuti cara yang diberikan oleh NBA. ”Saya tak menjamin bahwa mereka akan menjadi pemain besar dengan mengubah pola. Tapi, mereka tentu bakal menjadi lebih baik,” kata Prunty.
Meyer mengharapkan pengetahuan itu bisa ditularkan oleh camper ke teman-teman di daerah. Dengan begitu, basket Indonesia akan berkembang pesat.
”Saya sudah melihat basket Indonesia yang berkembang. Kompetisi pelajar yang berjalan dengan sangat istimewa, program kerja sama dengan NBA yang sudah berjalan, semua itu sangat berguna bagi basket di sini,” ungkap Meyer.
Jika ilmu-ilmu selama IDC 2009 diterapkan, basket Indonesia akan berkembang lebih cepat. Apalagi, NBA tidak hanya memberikan wawasan kepada para pemain, tetapi juga pelatih-pelatih pilihan DBL.
”Itulah guna diadakan coaches clinic. Para pelatih bisa memberikan program latihan kepada para pemain secara berkesinambungan,” ucapnya.
Terakhir, Meek berpesan mengenai pentingnya kesabaran dalam mengejar impian menjadi pebasket hebat. ”Sekali lagi, jangan berpikir akan menjadi pemain NBA atau tidak. Yang terpenting adalah bermain basket dengan benar terlebih dahulu. Mereka harus menjadi yang terbaik di tingkat yang diikuti terlebih dahulu,” tegas Meek.

NBA : IDC 2009 Camp yang hebat !!!
28 Agustus 2009
Diposting oleh Adam Syarief Thmrn di 08.44
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar