
Dengan keadaan seperti itu, pelatih Sanrock –julukan SMPN 36 Surabaya– Ryan Aryusman langsung meminta time out dan segera memberikan pengarahan kepada anak didiknya untuk tetap tenang, meski sudah berada pada empat menit terakhir. Strategi tersebut berhasil. Sanrock bisa menerapkan permainan tenang pada babak terakhir. Sanrock mulai melakukan shooting tepat sasaran hingga akhirnya mereka memenangkan pertandingan dengan skor 27-22.
Kemenangan tersebut merupakan kejutan bagi Sanrock karena se belumnya mereka pesimistis bisa menang. Apalagi pada satu me nit terakhir babak kedua, Kresna Kur nia Aji, sang kapten sekaligus pe main andalan Sanrock terkena fouled out. ”Anak-anak tadi nervous di babakbabak awal. Namun di babak kedua, semangat dan mental mereka mulai terbangun.
Sebab, saya terus ingatkan ke mereka untuk main tenang. Dukungan penuh dari sekolah juga membuat mereka semakin semangat untuk bertanding,” ujar Ryan Aryusman, sang pelatih. Ditanya tentang strategi, mereka menerapkan 1-2-2 trap. Mereka bermain secara full man dan melakukan pressing hingga lawan terjebak dalam trap mereka. ”Kami tadi memang terapkan strategi tersebut.
Tapi, terlepas dari itu semua, saya yakin kami menang karena mental yang sudah terbangun di akhir pertandingan,” lanjutnya. Suporter Sanrock memang banyak. Sepanjang pertandingan, mereka mendukung timnya dengan teriakan dan nyanyian-nyanyian penyemangat. Tak kurang dari satu tribun dipenuhi pendukung Sanrock. ”Ini adalah salah satu bentuk dukungan kami pada tim Sanrock yang sedang bertanding. Tanpa disuruh, segenap warga SMPN 36 datang dan memadati DBL Arena. Jumlahnya pun terbilang sangat banyak, lebih dari 400 orang yang datang,” ujar Yuniarti, coordinator suporter Sancork.
Selain Sanrock, beberapa tim yang memenangkan pertandingan kemarin adalah tim putri SMPN 3 Surabaya dan SMPN 8 Surabaya. D’Ballers, julukan tim putri SMPN 8 Surabaya, menang dengan skor 19-0 melawan SMA Barunawati Surabaya. Sementara itu, Spega, julukan SMPN 3, menang dengan skor 23-11 melawan SMPN 1 Sidoarjo. Baik Spega maupun D’Ballers samasama menang karena kedisiplinan mereka dalam menerapkan permainan sesuai dengan latihan. ”Saya selalu ingatkan anak-anak untuk disiplin. Sebab, kami ingin membalas ketidakikutan kami tahun lalu. Sekarang, kami akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” ujar Andri Budiharjo, pelatih Spega.
0 komentar:
Posting Komentar