DBL resmi kelola IBL

06 Maret 2010

PT DBL Indonesia akhirnya resmi mengelola kompetisi basket tertinggi tanah air, Indonesian Basketball League (IBL). Hal itu seiring dilakukan penandatangan kontrak antara PB Perbasi dengan DBL, kemarin siang.

Penantangantangan kontrak dilakukan di kantor PB Perbasi di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta. ”Sebenarnya ini formalitas legalnya. Secara umum, sebenarnya kami sudah mempercayai mereka jauh-jauh hari. Hanya saja, kalau belum ada hitam di atas putih kan belum lengkap. Karena itu, hari ini (kemarin) dilakukan penandatangan kontrak,” ujar Dahlan Muhammad, sekretaris jenderal PB Perbasi.

Kedua belah pihak menandatangani ikatan kerjasama selama tiga musim kompetisi IBL. Kerjasama langsung dalam tiga tahun tersebut dimaksudkan agar ada jaminan keberlangsungan IBL secara kontinyu. Sebab, Perbasi tidak ingin hal-hal yang kurang baik yang sebelumnya terjadi akan terulang lagi di IBL.

Induk organisasi bola basket nasional tersebut ingin menjadikan IBL sebagai lokomotif perkembangan bola basket di tanah air. Lebih dari itu, Perbasi juga ingin IBL menjadi lokomotif industri olahraga di Indonesia.

”Dengan ikatan kerjasama dengan DBL, maka cita-cita itu berada di tangan yang tepat untuk diwujudkan. Karena itu, ikatan kontrak dilangsungkan selama tiga tahun. Setelah kontrak itu berakhir, mereka menjadi opsi pertama kami untuk bekerjasama lagi,” papar Dahlan.

Di lain pihak, dengan telah resminya DBL menjadi pengelola IBL, mereka pun semakin bersemangat untuk bekerja. Namun, pihak DBL menegaskan bahwa mereka tidak bakal bicara hal yang muluk-muluk terlebih dahulu.

Untuk musim pertamanya dalam menangani IBL, pihak DBL mencanangkan tujuan yang membumi. Dalam artinya sederhana. ”Kami memang melakukan kerjasama tiga tahun. Opsi pada tahun keempat pun menjadi milik kami. Tapi, kami tidak ingin muluk muluk dulu. Di tahun pertama, kami hanya ingin kompetisi berjalan lancar dulu,” tegas Azrul Ananda, commisioner DBL.

Target yang membumi tersebut menurut Azrul karena dalam menjalankan IBL kali ini, pihaknya bukan lagi memulai dari nol. ”Tapi, kami harus memulainya dari minus sepuluh. Untuk itu, di tahun pertama ini, kami akan melakukan yang basic dulu. Kami ingin kompetisi berjalan lancar dulu. Jika itu sudah bisa dilakukan, baru bicara pengembangannya,” kata Azrul.

Agar kerja DBL berjalan dengan baik dan maksimal, Azrul meminta semua pihak yang terkait dengan IBL harus bahu-membahu untuk mengembalikan IBL ke jalurnya. Sebab, tanpa kerjasama semua pihak, terutama dengan klub, maka IBL tidak bakal bisa berjalan sebagai lokomotif perkembangan basket Indonesia.

IBL musim ini sendiri direncanakan akan dimulai pada akhir September 2010 dan berakhir pada Maret 2011. Sebelum digelarnya IBL, pihak DBL mengagendakan pre season yang dijadwalkan sekitar bulan Juli. ”Kemungkinan akan dibarengkan denga NBA Madness di Surabaya yang akan dilakukan pada 10 Juni hingga 4 Juli mendatang,” tutur Azrul.

0 komentar: